"Iya 2004 itu dua KPU ditangkap karena kasus korupsi audit BPK satu dan satu lagi korupsi tinta pemilu. Lalu salah satu anggota KPU-nya 2004 itu menjadi Menkumham di bulan yang sama ketika SBY dilantik 2004, satunya lagi kemudian hari menjadi ketua umum partai Demokrat," terang Adian.
"Ini rangkaian peristiwa yang kalau kita ceritakan orang pasti bingung 'kok bisa begitu ya' nggak perlu disimpulkan," lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, jubir Demokrat Herzaky Mahendra diam dan menyimak penjelasan Adian Napitupulu hingga akhir.
Adian lalu menyinggung apabila SBY hanya menyimpulkan di ranah internal, maka pengelola media sosial Demokrat yang menyebarkan ucapan tersebut perlu ditegur.
Baca Juga:Bandingkan Gaji PNS era SBY vs Jokowi, Segini Harta Kekayaan Annisa Pohan
Adapula Adian menyebut anggota Demokrat perlu tertib dan disiplin untuk perkataan SBY yang menjadi konsumsi internal dan publik.
"Ketika sudah menjadi opini publik seperti ini tersebar luas ya harus bertanggung jawab, jangan terus kemudian ini bapak ini anak, tidak bisa," tegas Adian.
"Ada kontestasi pemilu, di mana nasib rakyat sedang dipertaruhkan dengan kepemimpinan baru," pungkasnya.
Baca Juga:Drama Politik Jelang Pilpres: SBY Turun Gunung, Prabowo Dijegal, Puan Setujui Dewan Kolonel