Keluh Kesah Punya Tetangga Kos Berisik Kebangetan, Pas Dilaporin Malah Makin Nyolot: Jahat ya Merasa Terganggu?

"Kalau pertama sih masih kasihan tapi lama kelamaan makin ngeselin," tutur sender.

Ruth Meliana Dwi Indriani | Sekar Anindyah Lamase
Jum'at, 23 September 2022 | 15:38 WIB
Keluh Kesah Punya Tetangga Kos Berisik Kebangetan, Pas Dilaporin Malah Makin Nyolot: Jahat ya Merasa Terganggu?
Ilustrasi berisik, suara keras, suara mengganggu. (Dok. Envato)

BeritaHits.id - Curhat seorang sender yang memiliki tetangga kos begitu menyebalkan karena sangat berisik tengah menjadi sorotan.

Keluh kesah itu dikirimkan secara anonim melalui akun @SeputerTetangga di jejaring media sosial Twitter.

"Aku tinggal di kostan yang mirip rumahan tapi dibatasi sama 1 tembok. Aku orangnya nggak suka berisik yang udah nggak wajar loh ya," tulis sender dilihat Beritahits.id, Jumat (23/09/2022).

Sepasang suami istri muda yang baru memiliki anak berusia 5 bulan menjadi tetangga kosnya.

Baca Juga:Viral Pengantin Pria di Ponorogo Diarak Naik Kuda Menuju ke Rumah Pengantin Wanita, Netizen: Kaya Pendekar

Mulanya, sender memaklumi pasutri itu berisik karena memang kondisi yang kacau ketika pertama kali pindah dan mereka pun masih sopan serta menjaga etika.

Namun satu minggu kemudian, si istri seringkali membawa teman perempuannya dan mengobrol dengan suara begitu kencang.

Suara mereka sangat bergelora, terlebih suara tertawa mereka begitu nyaring buat sender kesal.

"Aku yang mau leyeh-leyeh atau istirahat di kamar udah rada keganggu tapi masih aku biarkan," ungkap sender.

Hari-hari berikutnya, pasutri itu apabila bercanda di kamar sangat ramai tanpa sadar hingga memukul atau menendang dinding pembatas kamar.

Baca Juga:2 Hal Penyebab Toxic Relationship pada Gen Z

Bahkan tembok yang seharusnya bisa meredam suara mereka pun kalah.

"Kalau pelan cuma samar-sama aja dan nggak bakal ganggu. Tambah anak mereka suka nangis kejer dan nggak berusaha ditenangin," tutur sender.

"Kalau pertama sih masih kasihan tapi lama kelamaan makin ngeselin bayangin deh segedeg apa aku sudah menahan emosi," lanjutnya.

Sender pun terkadang menahan emosi hingga kepalanya sakit karena setiap waktu berisik dengan perbincangan mereka dan anak yang sellau menangis.

Suatu hari, pasutri itu berkelahi hebat pada malam hari hingga sang istri menangis meraung-raung.

Sender mengira mereka cekcok, namun si suami berteriak dan memukul isyti dengan begitu kencang sampai suaranya terdengar begitu jelas di kamar sender.

Saat itu, sender dan pemilik kos sudah was-was di luar kamar. Akan tetapi mereka pun pergi dan tidak melerai karena merasa istri tak meminta tolong.

Tak berselang lama, mereka kembali cekcok dan sender yang sudah tak tahan langsung melaporkan hal tersebut ke pemilik kos.

"Eh si suaminya nggak terima dilaporin malah numbuk tembok batas kamar kenceng banget sama pengen labrak aku tapi istrinya teriak "jangan"," terangnya.

"Seolah-olah gitu kalau punya anak bisa punya privilege melakukan seenaknya tanpa mikirin ketenangan sekitarnya. Emangnya aku jahat ya merasa terganggu?" tutup sender.

Cuitan itu seketika ramai dan dibanjiri beragam tanggapan hingga saran dari warganet di kolom komentar.

"Solusi untuk hal semacam ini tidak lain dan bukan adalah pindah. Soalnya mau mengharap apa? Mereka yang pindah(?) hahaha," tulis @kuc***.

"Gak salah dan gak jahat nder, harusnya pihak kos juga bisa ngasih teguran ke mereka," ungkap @elis***.

"Kalo udah jam malem, laki gue langsung buka pintu "Maaf, suaranya tolong dikecilin ya. Banyak orang mau istirahat." Percayalah penghuni lain pasti ngerasa terbantu. Kalo emang ada penghuni lain," imbuh @ams***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak