Ditantang Ganti Bacaan Talbiyah Saat Haji dengan Lagu Indonesia Raya, Gini Jawaban Adem Cak Nun

Cak Nun menjelaskan bahwa ibadah mahdhah tidak bisa dirubah.

Dany Garjito | Dita Alvinasari
Senin, 03 Oktober 2022 | 15:45 WIB
Ditantang Ganti Bacaan Talbiyah Saat Haji dengan Lagu Indonesia Raya, Gini Jawaban Adem Cak Nun
Cak Nun dalam salah satu videonya (YouTube).

BeritaHits.id - Saat menghadiri acara pengajian di Lapangan Pancasila Kota Salatiga, Cak Nun sempat ditantang oleh salah seorang ustaz agar mencampur adukkan budaya saat beribadah haji.

Cak Nun diminta untuk mengganti bacaan talbiyah dengan lirik lagu Indonesia Raya.

Momen tersebut diunggah di kanal YouTube As-Salafiyyun pada 12 Oktober 2021 silam.

"Ketika orang itu misalnya ketika haji itu ada labbaika labbaika gitu. Boleh nggak diganti dengan Indonesia tanah airku gitu," tanya seorang ustaz kepada Cak Nun seperti dikutip BeritaHits.Id pada Senin (3/10/22).

Baca Juga:Ibu Yaya, Sosok Dibalik Sukses Kang Dedi Bisa Beli Motor dan Jadi Wakil Bupati Purwakarta

Tak berhenti hingga situ saja, ustaz tersebut lantas menantang apakah Cak Nun berani mengganti kalimat takbir dengan lagu berjudul Satu Nusa Satu bangsa.

"Nah, ini saya mohon misalnya Cak Nun berani nggak misalkan waktu idulfitri itu, malam hari kan takbir. Allahuakbar diganti dengan lagu Satu bangsa satu nusa," lanjut sang ustaz.

Tantangan dari sosok ustaz ini pun langsung saja dijawab Cak Nun dengan penjelasan lugas.

Cak Nun menegaskan bahwa ibadah mahdhah tidak bisa dicampuradukkan dengan sesuatu yang bisa mengganggu kemahdhannya atau kemurniannya.

"Sudah pasti kita tidak boleh mencampur aduk sesuatu yang posisinya mahdhah dengan yang posisinya mualamat ketika dia mengganggu mahdhahnya. Kalau enggak mengganggu mahdhahnya nggak papa," jawab Cak Nun.

Baca Juga:Tradisi Memberi, Kang Dedi Jual Cincin Kado Sunatan untuk Beli Kambing

Cak Nun lantas memberikan permisalan untuk memperkuat penjelasannya. Ia menggambarkan jika seseorang yang salat pasti memakai sajadah dan sajadah tersebut merupakan hasil dari budaya.

Hal tersebut tidak dilarang karena tidak menganggu mahdhahnya.

"Kamu salat pakai sajadah. Sajadah hasil budaya, hasil muamalah, nggak papa. Orang dia enggak mengganggu syarat syariat mahdhahnya," lanjutnya.

Namun, hal tersebut tidak berlaku saat ibadah umrah. Tidak bisa jika bacaan talbiyah diubah dengan bacaan lainnya.

"Nggak mungkin sekarang umrah enggak ngucap 'Labbaika allahumma labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik'. Diganti lagu Suket Teki. Sana kamu tawaf terus bacaannya diganti lirik lagu Bengawan Solo," terangnya.

Respons Warganet

Jawaban Cak Nun ini pun sontak saja menuai beragam pujian dari warganet.

"Semoga sehat Mbah Nun dan panjang umur. Memang kita harus cerdas memahami penempatan-penempatan konteks antara adat, ibadah mahdhah, dan ibadah ghairu mahdhah. Terkadang orang sering salah menafsirkannya," kata warganet.

"Jawaban Cak Nun yang sangat bijaksana, adem ayem. Alhamdulillah barakallah," imbuh warganet lain.

"Ulama kalau ngaji dan keilmuannya sudah matang, jam terbang kehidupannya sudah tinggi, ya jadi damai seperti Mbah Nun ini," komentar warganet lainnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak