BeritaHits.id - Isaatus Sa'adah, menangis tersedu-sedu saat mengenang kembali sosok Wildan, sang adik yang menjadi korban maut di tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Sampai saat ini, Isaa masih tidak menyangka adiknya telah berpulang lebih dulu.
Isa menemukan Wildan di Rumah Sakit pada pagi hari setelah kejadian. Wildan ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.
"Kayak nggak percaya banget. Tiba tiba dia dalam kondisi yang begitu," Kata Isaa dalam acara Mata Najwa yang diunggah Kanal Youtube Najwa Shihab dikutip Beritahits.id pada Jumat, (7/10/2022).
Baca Juga:Ini Daftar 'Dosa' PT LIB dalam Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang sampai Seret Dirutnya Jadi Tersangka
Isaa mengaku, tidak mengetahui jika Wildan, pergi menonton pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, (1/10/2022) lalu. Wildan berangkat bersama 8 orang temannya.
Dari 9 orang tersebut, dua orang diketahui meninggal dunia, salah satunya adalah Wildan.
Berdasarkan pengakuan yang diceritakan oleh teman Wildan yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan, ketika itu mereka berada di tribun 13.
Dikatakan Isaa, sang adik dan teman-temannya tidak menyangka gas air mata yang ditembakan oleh aparat kepolisian akan meledak mengenai para penonton di tribun.
"Awalnya mereka nggak ngeh kalau itu bakal meledak jadi biasa saja," ungkapnya.
Baca Juga:PSSI: FIFA Tidak Bahas Sanksi, Bahkan Siap Mendukung Secara Tim dan Finansial
Wildan Cs kemudian mencari jalan untuk dapat keluar dari stadion, Naas takdir berkehendak lain. Sang adik justru jadi salah satu dari ratusan korban meninggal dunia.
Beberapa hari kepergian Wildan, membuat sang kakak Isa tak dapat tertidur pulas.
Ia terus menangis sambil mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Lapangan Stadion Kanjuruhan sampai bikin adiknya meregang nyawa. Pasalnya, sesaat sebelum kejadian, ia masih melihat adiknya dalam keadaan sehat.
"Saya terus scrol Twitter, saya lihat cari-cari video. Ini gimana sih keadaanya, sekeos apa kok bisa bisanya ratusan orang. Ini bukan sekedar angka atau data ini adalah nyawa," ungkapnya sambil menangis.
Meski sangat berat, kini ia dan keluarga mencoba mengikhlaskan kepergian Wildan.
"Kalau dibilang ikhlas ya ikhlas tapi tapi kalau saya enggak ikhlaspun adik saya nggak akan balik," ucap Isa.
Isaa berharap, agar tragedi maut di Kanjuruhan dapat diusut tuntas.
"Jadi harus diusut tuntas," tegasnya.
Seperti diketahui, ratusan suporter Arema FC meninggal dunia pasca laga melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1, Sabtu 1 Oktober 2022.
Peristiwa naas yang terjadi di stadion kanjuruhan Malang itu menelan ratusan korban jiwa, dua di antaranya petugas kepolisian.
Tim penyidik Bareskrim dan Polda Jawa Timur sejauh ini telah memeriksa 29 orang saksi dengan rincian 23 anggota Polri yang bertugas langsung dalam pengamanan di Stadion Kanjuruhan dan enam saksi dari Panitia Pelaksana yaitu Direktur PT LIB, Presiden PSSI Jawa Timur, Ketua Panpel Arema FC dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan sejumlah perkembangan penyidikan terkait kasus di Stadion Kanjuruhan, Malang. Polri menaikan status tragedi kanjuruhan dari penyelidikan menjadi penyidikan.