BeritaHits.id - Usai melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa salah satu alasan mengapa dirinya menjadi wakil yang dikirim karena ia memiliki kedekatan dengan Presiden Gianni.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber di salah satu acara yang ditayangkan di kanal YouTube KOMPAS TV pada Sabtu (8/10/22).
"Pasti banyak yang berpikir kenapa saya lho kenapa saya, padahal saya bukan tupoksinya. Ya tapi sebenarnya kedekatan itu lah," kata Erick seperti dikutip BeritaHits.Id pada Minggu (9/10/22).
Anggota International Olympic Committee (IOC) ini juga menceritakan bahwa sebelummnya dirinya pernah bertemu dengan Gianni Infantino di sekitar tahun 2015-2016.
"Saya dua kali diminta bapak presiden di tahun 2015/2016 saya tidak punya jabatan apa-apa. Saya masih 'Presiden Inter Milan'. Tapi beliau tahu dan beliau tahu lah bagaimana saya memiliki hubungan baik dengan organisasi sepak bola di Eropa. Saya sering berkonsultasi ke Pak Gianni, karena dulu dia Sekjen UEFA. Nah memang ada kedekatan itu," terang Erick.
Telah diberitakan sebelumnya bahwa Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10/22) untuk membahas perihal persepakbolaan di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menerima ucapan duka dari Presiden FIFA atas tragedi berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Usai bertemu dengan Presiden FIFA, Erick Tohir juga membawa "oleh-oleh" terkait Tragedi Kanjuruhan, yaitu FIFA tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia.
Meskipun demikian, ada 5 syarat yang diberikan FIFA kepada Indonesia.
Baca Juga:FIFA Minta Jadwal Liga 1 Rombak Total, Netizen: Tergantung Indosiar
1. FIFA akan mengaudit ulang dan pemerintah pasti menyetujui.
2. FIFA dan pemerintah harus melatih semua perangkat hukum ketika saat dan sesudah pertandingan.
3. Bagaimana suporter harus menjadi bagian dari transfomasi ini.
4. Pertandingan tidak lagi diperbolehkan di atas jam 5 sore.
5. Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi. Ketika Presiden FIFA akan hadir di Indonesia pada 18 Oktober 2022.