CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Belum Mengakuisisi Saham PT Freeport Indonesia?

Klaim itu mengatakan PT Freeport ternyata belum diakuisisi oleh Indonesia.

Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 10:22 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Belum Mengakuisisi Saham PT Freeport Indonesia?
Presiden Jokowi meninjau kawasan tambang terbuka PT Freeport Indonesia dari Grasberg di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Kamis (1/9/2022) pukul 08.15 WIT. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

BeritaHits.id - Salah seorang warganet dengan nama akun Twitter @YudiSet16452924 memposting video dengan klaim bahwa, Presiden Jokowi diduga telah berdusta kepada rakyat. Klaim itu mengatakan PT Freeport ternyata belum diakuisisi oleh Indonesia.

"Nih bong dengerin ya jokowi bilang telah mengakuisisi saham PT. Freeport  adalah bohong belaka, itu hanya pengakuan saja demi mendapat simPATI rakyat, tapi nyatanya bohong dengarkan video ini baik² ya agar tidak gagal paham," cuit narasi pada video dikutip Beritahits.id pada Sabtu, (22/10/2022).

Rekaman video yang di posting memperlihatkan wawancara dengan Amir Hamzah, seorang Pengamat Kebijakan Publik. Apakah klaim pada video benar?

Berdasarkan penelusuran tim pencari fakta, video dengan durasi 0:45 detik tersebut adalah hoax atau bohong.

Baca Juga:Pesan Jokowi Terkait Pemilu 2024: Jangan Sampai Ganggu Stabilitas Politik, Ekonomi dan Keamanan

Penjelasan

Video yang beredar merupakan rekaman lawas. video tersebut pertama kali diunggah pada (21/10/2018) oleh kanal YouTube “Dua Link”, dengan judul video “Kata Amir Hamzah Soal Freeport, Jokowi Bisa Diimpeachment”. 

Pada saat video tersebut diunggah, Indonesia memang hanya memiliki 9,36% saham. Namun, pada (21/12/2018) Indonesia telah resmi menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia.

Pengamat Ekonomi, Fahmi Radhi, mengungkapkan divestasi 51 persen saham Freeport memang menjadi mekanisme yang paling masuk akal bagi Indonesia untuk bisa menguasai perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

"Itu satu-satunya opsi yang paling rasional, dan affordable, 51 persen ini memang tidak 100 persen (menguasai), tapi kita menjadi mayoritas, lazimnya pemegang saham mayoritas, dia bisa mengambil keputusan dalam rapat pemegang saham," kata dia di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Baca Juga:Gangguan Ginjal Akut Serang 200 Anak, Jokowi: Perketat Pengawasan Industri Obat

Menurut Fahmi, divestasi 51 persen saham PT Freeport akan lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan negatifnya. Khususnya bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Kesimpulan

Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna @YudiSet16452924 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten hoax.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak