BeritaHits.id - Kuasa hukum Richard Eliezer atau Bharada E Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa, kliennya tersebut sebenarnya hendak menyelamatkan Brigadir Yosua soal pembunuhan yang direncanakan Ferdy Sambo.
Sayangnya, pria 24 tahun itu tidak punya banyak waktu untuk berbicara langsung kepada korban, hingga akhirnya insiden Duren Tiga berdarah-darah pun tak terelakan lagi.
"Menurut Eliezer yang disampaikan kepada saya, kalau ada kesempatan dia langsung ngomong. Cuman ini tidak ada waktu, dia juga ketakutan dan panik," katanya dalam tayangan dari Kanal YouTube KOMPASTV dikutip Beritahits.id pada Senin, (24/10/2022).
Ronny Talapessy menjelaskan, semenjak di rumah pribadi Sambo Jalan Saguling, Bharada E berusaha menemui Yosua. Dia mencari ke beberapa tempat sampai ke tangga darurat untuk menemui korban, namun takdir berkata lain.
Baca Juga:Bharada E Akan Bertemu Orang Tua Brigadir J, Pengacara Berharap Permintaan Maaf Diterima Langsung
Kemudian Bharada E langsung diperintah menuju ke rumah Dinas Sambo lokasi di mana Yosua dieksekusi. Tiba di rumah dinas Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Bharada E langsung diminta membawa barang ke dalam rumah.
"Jadi tidak ada kesempatan. Kalau ada kesempatan, saya berpikir klien saya akan sampaikan (pembunuhan)," ujarnya.
Pengakuan Bharada E yang disampaikan Ronny Talapessy juga nantinya akan dibuktikan di persidangan.
"Nanti kita buktikan di persidangan," tuturnya.
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E juga sempat berdoa sebelum mengeksekusi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, pada peristiwa yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Baca Juga:Permintaan Maaf Bharada E Diterima, Kuasa Hukum Brigadir J Sindir Ferdy Sambo
"Dia (Bharada E) berdoa supaya tuhan ubah hati bapak (Sambo). Hal itu juga disampaikan kepada saya," katanya.
- 1
- 2