BeritaHits.id - Kasus 'Kopi Sianida' yang melibatkan Jessica Wongso kembali mengundang perhatian usai dibuat menjadi film dokumenter Netflix dengan judul Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso.
Kasus yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin itu kembali viral dan menimbulkan teka-teki. Pada video persidangannya, Jessica juga menyebutkan bahwa dirinya sempat dibuat tak sadar melalui hipnoterapi.
Jessica ingat bahwa kala itu ada sosok Herry Heryawan yang kala itu menjadi Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP dan beberapa orang lain.
"Itu sebelum saya jadi tersangka, waktu itu lagi di BAP di ruangan penyidik lalu saya diminta ke ruangan lain, di ruangn itu ada beberapa orang yang enggak kenal tapi yang saya ingat ada bapak Heryy Heryawan, saya disuruh duduk lama kemudian saya enggak tahu mendadak lemas," ungkap Jessica.
"Saya diminta jawab ya atau tidak tapi enggak pakai mulut pakai tangan, saya ngeblank saya cuma jawab yes no lama-lama saya tidak sadar total. Berapa lama [tidak sadarnya] saya enggak tahu," tandasnya.
Jessica sendiri menyebutkan bahwa dirinya tak ditemani oleh pengacaranya saat hipnoterapi. Pasalnya pengacaranya tak boleh ikut masuk ke ruangan.
"Pas bangun saya bingung, mereka ada satu orang yang lihatin saya aja. Udah gitu saya bingung aja saya ditunjukan ke ruangan lain, udah malam pak saya lihat jam kan, udah tengah malam," tandasnya.
Bukannya dikasih tahu apa isi dari hipnoterapi tersebut, Jessica malah 'dirayu' oleh Herry Heryawan.
"Saya cuma dapat komentar saya dapat pernyataan 'kamu kalau pacaran butuh yang sama agama atau tidak? soalnya kamu tipe saya banget' itu bapak Herry," paparnya.
Baca Juga:Profil Krishna Murti, Polisi yang Disebut Paksa Jessica Ngaku Bunuh Mirna
Herry Heryawan sendiri kini menjadi Brigjen. Pol. Herry Heryawan, S.I.K., M.H. Dia kini adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Mei 2020 menjabat sebagai Dirsidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
Herry lulus Akpol 1996 dan berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhirnya adalah jenderal bintang satu Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.