BeritaHits.id - Eddy Tansil tentu bukan sosok yang asing bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 1996 ia ditetapkan menjadi buronan setelah berhasil menggelapkan dana sebesar Rp1,5 triliun.
Eddy Tansil berhasil melakukan aksi kabur-kaburan dari pihak berwenang selama kurang lebih 25 tahun.
Lantas siapa Eddy Tansil sebenarnya? Berikut merupakan profil dari buronan koruptor 'sakti' tersebut.
Eddy Tansil atau Tan Tjoe Hong lahir pada 2 Februari 1953. Keluarganya merupakan orang yang cukup dikenal di Cina Daratan, tepatnya di daerah Fuqing, Provinsi Fujian.
Baca Juga:6 Kronologi Penangkapan Dito Mahendra di Bali, Musuh Nikita Mirzani yang Jadi Buron
Eddy Tansil sempat menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Singapura. Sayang di tengah-tengah masa perkuliahannya, ia memilih berhenti dan membuka bisnis bersama ayahnya.
Sukses menjalankan beberapa perusahaan di luar negeri, Eddy Tansil membuka perusahaan bernama PT Golden Key Group di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di sektor petrokimia.
Pada tahun 1991, perusahaannya mengajukan pinjaman besar kepada Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Karena gagal melunasi utangnya, pinjaman Eddy Tansil melonjak menjadi sekitar Rp1,5 triliun pada tahun 1994.
Skandal korupsi yang melibatkan Eddy Tansil mulai terkuak ketika ada rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR dan Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1993.
Baca Juga:Tangkap Buronan Dito Mahendra saat Ngumpet di Bali, Jenderal Polisi sampai Turun Tangan!
Dari sini terungkap bahwa perusahaan Eddy Tansil berhasil mendapatkan pinjaman besar dari Bapindo tanpa jaminan yang jelas. Berbagai proyek palsu milik perusahaan Eddy Tansil kemudian terungkap satu per satu.
Eddy Tansil akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun. Ia juga dikenakan denda Rp30 juta, harus membayar uang pengganti sebesar Rp500 miliar, serta semua asetnya disita.
Setelah beberapa tahun dipenjara, pada 4 Mei 1996, Eddy Tansil berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang .
Kaburnya koruptor kelas kakap ini diyakini terjadi atas kerjasama dengan beberapa petugas di LP Cipinang. Yang menarik, kaburnya Eddy Tansil baru dilaporkan oleh media tiga hari setelah kejadian.
Sejak saat itu, keberadaan Eddy Tansil menjadi misteri. Hingga saat ini ia belum berhasil ditangkap. Terdapat berbagai spekulasi yang mengklaim bahwa Eddy Tansil melarikan diri ke luar negeri, yakni ke kampung halaman keluarganya di Fujian.
Meskipun Kejaksaan Agung pernah menduga Eddy Tansil berada di Fujian, dia tetap menjadi buronan dan belum berhasil ditangkap. Pemerintah Cina sendiri dengan tegas membantah bahwa Eddy Tansil berada di wilayah mereka.