BeritaHits.id - Menteri dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjadi sorotan publik pasca menyarankan masyarakat makan ubi dan sorgum untuk mengatasi harga beras yang naik. Masyarakat menjadi ingin tahu latar belakang, pendidikan, dan karir Tito Karnavian.
Apakah berdasarkan latar belakang dan pengalamannya, Tito tepat menyarankan masyarakan untuk berganti makan ubi ketika beras sedang mahal? Mari kita telusuri riwayat pendidikan dan karier Tito Karnavian.
Sebelumnya perlu diketahui harga beras saat ini terpantau mencapai Rp 13.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Hal ini menjadi keresahan masyarakat karena mempengaruhi tingkat daya beli mereka.
Agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, Mendagri, Tito Karnavian akhirnya menyarankan agar masyarakat melakukan diversifikasi pangan, seperti mulai mengonsumsi singkong, ubi, dan makanan mengandung karbohidra lainnya.
Saran ini akhirnya mengundang perhatian publik hingga penasaran kepada latar belakang pendidikan dan karir Tito Karnavian.
Pendidikan dan Karier Tito Karnavian
Sebelum menjadi Menteri dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menempuh pendidikan sebagai berikut:
- Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Sekolah Xaverius
- Sekolah menengah atas di di SMA Negeri 2 Palembang.
- Tahun 1987 melanjutkan pendidikan ke AKABRI tahun 1987.
- Tahun 1993, menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dengan gelar MA dalam bidang Police Studies.
- Tahun 1996, menyelesaikan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, dengan gelar strata 1 bidang Police Studies.
Sedangkan mengenai karir, perjalanan karir Tito di bidang kepolisian mengalami kenaikan signifikan, dimulai dari menyandang pangkat AKB.
Baca Juga:Harga Beras di Batam Naik Siginifikan, Paling Murah Rp12 Ribu per Kilo
Tito Karnavian memimpin tim Densus 88 melompuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur. Kejadiannya terjadi pada tahun 2005.
Atas prestasinya itu, jabatan tito dinaikkan dan menerima penghargaan dari Kapolri. Jenderal Pol. Sutanto merupakan sosok yang menyerahkan penghargaan tersebut kepada Tito Karnavian.
Selain prestasi tersebut, Tito Karnavian juga pernah memimpin tim khusus kepolisian untuk membekuk jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top.
Keberhasilannya membuatnya naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-teror Mabes Polri.
Pada tahun 2016, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Lalu, tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang pensiun. Tito Karnavian resmi dilantiksebagai Kapolri pada 13 Juli 2016.
Terbilang sukses sebagai Kapolri, Tito dipanggil ke istana oleh Jokowi. Kemudian kedudukannya sebagai Menteri Dalam Negeri dilantik pada 23 Oktober 2019 sebagai Menteri Dalam Negeri ke 29 di Indonesia.
Demikian itu uraian singkat pendidikan dan karier Tito Karnavian.
Kontributor : Mutaya Saroh