BeritaHits.id - Ahli forensik yang sempat memeriksa mayat I Wayan Mirna Salihin, dr. Djaja Surya Atmadja kembali bersuara. Dia menjadi salah satu pihak yang meyakini bahwa kematian Mirna bukan karena kopi sianida.
Pada perbincangan di kanal YouTube dokter Richard Lee, dokter Djaja menyebutkan bahwa dirinya kala itu tak mendeteksi adanya kemungkinan Mirna keracunan sianida.
Pertama adalah karena tubuh Mirna yang membiru. Padahal menurut dokter Djaja, terkena sianida biasanya membuat tubuh menjadi merah.
"Jadi dia enggak merah, biru terus saya tekan [perutnya] biar keluar hawa kan, saya enggak nyium [sianida] sama sekali," ujar dokter Djaja.
Baca Juga:Tak Pernah Diungkap ke Publik, Video CCTV Jessica Wongso Ini Bikin Polisi Teriak-teriak Senang
"Saya kan dosen sianida selama 30 tahun, dari jauh aja saya bisa tahu itu sianida. Saya peneliti [sianida], makanya saya apal luar kepala. Jadi saya yakin itu bukan sianida," imbuhnya.
Yakin tak ada dianida dan melakukan formalin pada jenazah Mirna, dokter Djaja kemudian dipanggil polisi untuk melakukan BAP.
"Gara-gara itu saya dipanggil sama polisi di BAP. Saya ditanya kenapa melakukan formalin. Saya bilang saya berani kerjain karena enggak nyium apa-apa, itu masuk ke dalam berkasanya Mirna kesaksian ada," paparnya.
Janggalnya, dr Djaja tak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi meski ia menjadi salah satu dokter pertama yang menangani mayat Mirna.
"Semua orang di BAP dipanggil ke pengadilan kecuali saya. Kesaksian dokter mustinya utama, saya jadi orang pertama tapi kali enggak dipanggil," tandasnya.
Namanya berada di BAP namun tak dipanggil, akhirnya kuasa hukum Jessica Wongso Otto Hasibuan mendatangi Djaja.
"Pak Otto dia baca satu per satu, ini kok enggak dihadirkan saya dicari dihubungin sama Pak Otto, ditanya kan," ungkap dokter Djaja.
"Saya jawab yakin ini bukan sianida," tegas Djaja.