BeritaHits.id - Jessica Kumala Wongso pada akhirnya diputus bersalah dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dan harus dipenjara selama 20 tahun. Namun belakangan putusan ini disangsikan banyak pihak, tak terkecuali pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Bahkan secara blak-blakan Hotman mengaku berkonflik dengan kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, tetapi tetap mendorong rivalnya tersebut untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) demi mendapatkan keadilan.
Menurut Hotman, ada sejumlah kejanggalan dalam vonis yang diterima Jessica. Salah satunya karena pendapat psikiater lah yang pada akhirnya memberatkan putusan Jessica hingga dijebloskan selama 20 tahun ke dalam penjara.
“Sama dalam kasus Jessica, yang berperan adalah pendapat psikiater. Padahal psikiater pendapatnya banyak yang bisa dibeli,” tutur Hotman, dikutip dari akun TikTok @bicara.seru, Rabu (11/10/2023).
Baca Juga:Beda dengan Mendiang Mirna Salihin, Ini Agama Sang Ayah Edi Darmawan
“Lawan kasih lima orang, kita bisa kasih lima orang, itu nggak beda dengan sebagian oknum pengacara, pendapatnya bisa dibeli,” sambungnya.
Hotman menekankan bahwa fenomena pendapat saksi ahli yang bisa dibeli semacam ini bukanlah hal baru di sistem peradilan Indonesia.
“Dalam pengalaman saya, sudah banyak contoh kasus di mana psikiater dari penyidik mengatakan A, psikiater yang saya tunjuk mengatakan B,” terang Hotman.
“Berarti uang yang berbicara dong, Bang?” tanya Dewi Perssik memastikan.
“Karena sebelum BAP (membuat berita acara) pun sudah di-training dulu psikiaternya. Ya harus begini, begini, begini (jawabannya diarahkan sesuai kebutuhan),” jelas Hotman. “Banyak (oknum psikiater yang bisa dibayar), itu dunia nyata.”
Baca Juga:Wirang Birawa Komentari Kasus Sianida, Istri Juga Ikutan Kena Teror Lewat Pesan
Sayangnya, menurut Hotman, psikiater-psikiater nakal seperti inilah yang kemudian bisa menjadi celah ketidakadilan, termasuk diduga menyebabkan Jessica masuk ke dalam penjara.
“Jadi ingat, dalam kasus Jessica ini, pendapat psikiater yang memberatkan Jessica sangat berperan,” pungkas Hotman.
Di sisi lain, publik saat ini mendorong agar kasus kopi sianida yang menggegerkan 7 tahun lalu kembali dibuka. Pasalnya film dokumenter “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” membuat pendapat publik soal Jessica terbelah.