BeritaHits.id - Akademisi yang juga pengamat politik Rocky Gerung melemparkan penyataan-pernyataan menohok pada hakim persidagan.
Hal tersebut terjadi saat Rocky tengah menjadi saksi dalam sidang perkara pencemaran nama baik Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, 9 Oktober 2023.
Rocky Gerung sendiri sebagai saksi ahli terkait kebebasan berekspresi yang didatangkan oleh kubu terdakwa, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Mulanya hakim memepertanyakan soal bagaimana sikap Rocky jika dikritik dengan tiga pertanyaan. Pertama, saat dirinya misal menjadi pembantu rektor dikritik sebagai ketidakmampuan di bidang itu, kedua jika dikritik sebagai dosen soal kinerja dan pengajaran, ketiga dikritik kehidupan pribadinya yang tak menikah dan disebut duda tak bermoral.
Baca Juga:Profil Kapolsek Lakarsantri yang Dicopot Buntut Anak DPR RI Aniaya Janda Muda
"Dari tiga hal itu, mana yang berpotensi membuat anda marah?" tanya hakim pada Rocky.
"Saya enggak akan marah karena dalam pertanyaan enggak ada poin, emang ada duda enggak bermoral dan bermoral? lalu saya buktikan kalau saya ini bukan duda? jadi saya tidak akan aggap atau layani [pertanyaan] itu," ungkap Rocky Gerung pada cuplikan video yang diunggah akun Instagram @terang_media.
"Itu semacam apa ya buat saya enggak ada poin, diucapkan saja, saya anggap jadi berita seseorang problem dia bukan saya," tandasnya
Hakim kemudian bertanya kembali soal hinaan duda tak bermoral pada Rocky.
"Ya itu artinya dalam masyaraat kita dianggap bahwa orang yang tidak punya pasangan, apalagi duda pasti tak bermoral, apa lagi janda? jangan sampai ada pertanyaan seperti itu, kan itu sebenarnya pertanyaan dungu yang diucapkan oleh mereka yang kritik saya, enggak saya anggap, itu menghina gender equality," ungkap Rocky.
Baca Juga:Hakim Umpamakan Rocky Gerung Sebagai Duda Tak Bermoral: Buktikan!
"Tidak ada pendidikan reasoning, itu tidak akan ada pertanyaan itu di negara bermutu, tidak akan ada, kita gagal menerapkan prisnsip berpikir yang teduh, yaitu kekuatan argumentasi bukan sentimen," tandasnya.
Lebih lanjut Rocky menyatakan bahwa di Indonesia orang-orang sering mengunakan sentimen ketimbang berargumen. Rocky menyebut bahwa tiga contoh pertanyaan hakim tadi jadi contoh penggunaan sentimen bukan argumen.