Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Cak Imin Siap-siap Gigit Jari 'Ditinggal' Warga NU

'Maka calon wakil presiden yang dipilih dari PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Prof. Dr. Mahfud MD,' kata Megawati, Rabu (18/10/2023).

Agatha Vidya Nariswari | Elvariza Opita
Rabu, 18 Oktober 2023 | 11:55 WIB
Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Cak Imin Siap-siap Gigit Jari 'Ditinggal' Warga NU
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Tangkap layar YouTube PDIP)

BeritaHits.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah secara resmi mendeklarasikan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai cawapres untuk Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10/2023).


“Hari ini Rabu tanggal 18 Oktober 2023, saya dengan mantap kini saya telah mengambil keputusan, kesemuanya saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat bangsa dan negara. Karena itulah dengan mengucapkan bismillah, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD,” tutur Megawati.

Hal ini tentu sesuai perkiraan banyak pihak, salah satunya Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy. Rommy sendiri sejak awal meyakini Megawati akan memberikan kepercayaan tersebut kepada orang Nahdlatul Ulama.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Rohmahurmuziy alias Rommy di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). (Suara.com/Yasir)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Rohmahurmuziy alias Rommy di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). (Suara.com/Yasir)


“Saya kira sih hampir pasti (Ganjar berpasangan dengan NU), nggak jauh dari nama-nama yang beredar. Kan terakhir saya sudah mengatakan sekarang ini nama tinggal tiga, Ibu Khofifah, Pak Sandi, dan Pak Mahfud,” ucap Rommy.

Baca Juga:Sosok Cucu Mahfud MD, Majda Sempat Tak Tahu Kakeknya Menteri Kini Ikut Pengukuhan Cawapres Ganjar


Namun yang kemudian disoroti Rommy adalah pemilihan cawapres dari NU ini kemungkinan besar akan menggerus suara untuk Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang sudah berpasangan dengan Anies Baswedan. Padahal selama ini PKB dikenal identik sebagai partainya NU.


“Secara politik dia bisa mengklaim sepenuhnya ke-NU-annya, tetapi tidak kemudian orang NU semua milih Cak Imin. Kalau bahasanya Gus Yahya Ketua Umum PBNU sekarang, ‘Saya NU, saya bukan PKB’. Ini kan tinggal dihitung berapa banyak,” tutur Rommy.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Suara.com/Novian)
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Suara.com/Novian)


“Kalau survei kita anggap representasi populasi, Kompas mengatakan 40 persen warga NU yang ada di Indonesia ini, PKB (dapat) 9 persen, PPP 5 persen, sehingga masih banyak warga NU yang ada di tempat lain,” sambungnya.


Karena itulah, menurut Rommy, bisa jadi suara warga NU tidak sepenuhnya ditujukan untuk Cak Imin dan PKB, apalagi bila rival politik mengusung figur NU yang punya pengaruh besar.


“Jadi memang lebih banyak orang NU yang di partai lain, meskipun di situ terkonsentrasi ya di PPP dan PKB. Sehingga kalau Ibu Mega sekarang mengambil orang NU atau representasi NU, saya kira akan mendapat pecahan yang paling besar,” jelas Rommy sambil menambahkan bahwa sosok Cak Imin lebih dikenal dari segi politiknya alih-alih NU dan nilai keagamaannya.

Baca Juga:Resmi Didampingi Mahfud MD di Pilpres 2024, Ganjar: Ini Bukan Tentang Kekuasaan, Tapi...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak