BeritaHits.id - Nama Mahfud MD tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu telah ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Kini dijadikan cawapres, berbagai kontroversi Menkopolhukam itu kembali mencuat. Salah satunya pernyataannya tentang malaikat masuk sistem jadi iblis.
"Saat biaya politik semakin mahal, elite juga semakin jelek karena sistem yang dibangun mendorong ke arah korupsi. Malaikat masuk ke dalam sistem Indonesia pun bisa jadi iblis juga," ucap Mahfud pada 2012 lalu.
Pernyataan Mahfud terkait soal dominasi politik transaksinal membuat Indonesia gagal melahirkan pemimpin yang baik, bahkan dengan Pemilu sekali pun.
Baca Juga:Rasakan Perihnya di-PHP, Mahfud MD dan Deretan Tokoh Ini Gagal Jadi Cawapres
Kala itu Mahfud menyebutkan bahwa pemilu tidak bisa melahirkan pemimpin yang bisa memberantas korupsi. Tak hanya itu, dalam pemilu juga sering kali memunculkan kecurangan yang bahkan secara sistematik.
Kecurangan-kecurangan itu disebut Mahfud terjadi karena banyak jabatan politik disetir oleh cukong yang berorientasi finansial. Sehingga hasil pemilu sering kali digunakan untuk memuliskan keinginan pihak tertentu.
Pernyataan Mahfud Jadi Serangan Buat Jokowi
Pernyataan Mahfud tersebut sempat dijadikan serangan politik pada Presiden Joko Widodo di tahun 2020 lalu. Hal ini yang kemudian membuat Mahfud perlu melakukan klarifikasi atas pernyataanya tersebut.
Mahfud menyebutkan bahwa pernyataanya kala itu diucapkan saat dirinya mengevaluasi Pilkada 2012. Mahfud menyatakan bahwa Pilkada langsung kala itu dikritik karena sarat akan ppolitik uang.
"Lalu sekarang itu diviralkan seakan-akan pemerintah yang sekarang itu iblis, terserah saja. Tapi itu saya katakan di tahun 2012 dan itu ada jejak digitalnya, di mana saya katakan itu dan kapan, ada," katanya saat menyampaikan pidato kunci dalam webinar Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal, Sabtu, 5 September 2020.
"Jadi kalau sistemnya seperti ini, saya bilang, malaikat pun akan jadi iblis. Malaikat pun jadi kepala daerah bisa jadi iblis karena modalnya besar, money politic-nya luar biasa," tuturnya.
Jadi Cawapres Ganjar Tanpa Mahar
Dipilih jadi cawapres Ganjar, Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tidak mengeluarkan uang sedikit pun alias tanpa mahar.
"Saudara percaya? Yakin 100 persen, bahkan 1.000 persen, saya masuk ke situ menjadi [bakal] cawapres, disetujui oleh partai koalisi, [saya] tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Dulu rame isunya wah ndak bisa, ndak punya uang nggak bisa jadi cawapres, nggak bisa capres, harus setor ke pimpinan partai. Ini sepeser pun sungguh tidak," kata Mahfud MD, Rabu (18/10/2023).
"Partai ini memang memilih kualitas. Tidak menentukan berdasarkan 'isi tas'. Betul, dia membaca tokoh siapa yang layak menurut survei, tetapi juga dihitung kualitasnya, keperluan negara ini apa. Sehingga saya, ya, langsung di-ini, bagi saya ini surprise betul. Saya tidak ditanya apa, uang kampanyenya bagaimana, ndak ada," kata Mahfud.