Dengan adanya jam kematian maka bisa diambil terduha pelaku yang paling memungkinkan.

"Bu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4, Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam segitu, handphone siapa yang online, ambillah DNA nya, kita di TKP tuh udah ada 2 DNA yang kita ambil diduga pelaku (yang asing)," paparnya.
Pelaku tak kunjung terungkap, dokter Hestry sendiri merasa sangat tersiksa.
"Saya tersiksa untuk Subang itu, wong datang ke mimpiku," pungkasnya.
Baca Juga:Sosok Kombes Sumy Hastry: Dokter Forensik Polri Ungkap Jasad Mirna Positif Sianida
Diketahui bahwa jasad Tuti dan Amel ditemukan di bagasi mobil mewah alphard pada 2021 lalu.