Ibaratkan Gibran Buah Karbitan, Pengamat: Kalau Dimakan Enggak Enak

"Kalau dalam buah-buahan itu ya itu kalau masih muda Anda makan itu enggak enak," ucap Ikrar.

Agatha Vidya Nariswari | Dita Alvinasari
Selasa, 24 Oktober 2023 | 20:16 WIB
Ibaratkan Gibran Buah Karbitan, Pengamat: Kalau Dimakan Enggak Enak
Gibran Rakabuming Raka menghadiri Rapimnas partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023). [Dok Ist]

BeritaHits.id - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyoroti Gibran Rakabuming Raka yang dikini menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Ikrar menyebut jika Gibran terpaksa menyetujui tawaran menjadi pendamping Menteri Pertahanan tersebut karena Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Kalau menurut saya ini juga belum tentu pilihan Gibran sendiri ya saya yakin ini pilihan bapaknya yaitu Presiden Jokowi," ujar Ikrar dikutip dari unggahan kanal YouTube METRO TV, Selasa (24/10/2023).

Lebih lanjut, Ikrar membeberkan sejumlah alasan mengapa dirinya bisa menyimpulkan hal tersebut. Salah satunya karena umur wali kota Surakarta tersebut yang masih tergolong muda.

Baca Juga:Hadapi Pilpres 2024, Gibran Minta Doa Kelancaran dari Masyarakat

"Karena kalau Anda lihat, Gibran itu kan masih muda," beber Ikrar.

Pengamat politik ini lantas mengibaratkan kondisi Gibran dengan buah yang masih muda hingga buah yang diberi karbit agar cepat matang.

"Kalau dalam buah-buahan itu ya itu kalau masih muda Anda makan itu enggak enak," ucap Ikrar.

"Atau kemudian kalau ada buah muda dikasih karbit itu juga warna dan rasanya juga akan sama aja nggak enak," lanjutnya.

Tak berhenti di situ saja, Ikrar juga mengujarkan jika Gibran hanyalah pion dari permainan catur yang dimainkan oleh Jokowi dan bahkan para petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Juga:Anwar Usman Klaim Jimly Asshiddiqie Tetap Independen Jadi MKMK Meski Pernah Dukung Prabowo

"Saya melihat Gibran ini hanya pion di dalam permainan catur yang dimainkan oleh bapaknya," kata Ikrar.

"Bukan cuma bapaknya, pemimpin-pemimpin politik yang ada di Koalisi Indonesia Maju untuk kemudian dipaksakan menjadi calon wakil presidennya Prabowo," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak