Elektabilitas Tak Bisa Diwariskan, Pengamat: Belum Jelas Gibran Kuat di Mana

Mengantongi nama besar Presiden Joko Widodo, Gibran tak bisa sekonyong-konyong mendapat elektabilitas tinggi.

Ruth Meliana | Fita Nofiana
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 18:13 WIB
Elektabilitas Tak Bisa Diwariskan, Pengamat: Belum Jelas Gibran Kuat di Mana
Warganet meledek Gibran Rakabuming Raka mirip Barnacle Boy. [Twitter @/inikiyana]

BeritaHits.id - Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya sepakat memilih Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Pasangan Prabowo-Gibran sendiri telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).

Sayangnya menurut pengamat politik Adi Prayitno, kehadiran Gibran belum berpengaruh signifikan untuk Prabowo. Apalagi belum diketahui di mana kakuatan Gibran secara geografis.

"Kalau mau jujur belum kelihatan Gibran kuat di mana, asumsinya baru kuat di Solo, dan kemudian berharap ada berkah dan faedah elektoral yang diberikan oleh Pak Jokowi karena approval rating yang tinggi dan kinerjanya yang bagus sebelum keputusan MK," ujar Adi Prayitno dikutip dari kanal YouTube Metro TV.

Baca Juga:Kembali Ngantor di Solo, Gibran Sebut akan Temui FX Hadi Rudyatmo, Bahas KTA PDIP

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam acara refleksi lima tahun Anies Baswedan di ruang Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam acara refleksi lima tahun Anies Baswedan di ruang Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

"Ada keyakinan bahwa orang yang cinta ke Jokowi otomatis ke Gibran, kan itu kenapa Pak Prabowo ingin ke Gibran," imbuhnya.

Kendati mengantongi nama besar Presiden Joko Widodo, Gibran disebut tak bisa sekonyong-konyong mendapat elektabilitas tinggi.

Pasalnya menurut Adi, elektabilitas tidak bisa langsung diwariskan, namun butuk kerja secara signifikan.

"Sebagai sebuah catatan kritis elektabiltas di mana-mana tidak bisa diwariskan, elektabilitas butuh kerja," ungkap Adi.

"Oleh karena itu, sekali pun Gibran adalah replika dari politiknya Jokowi, butuh kerja keras, butuh kerja nyata karena dua penantang lainnya juga melakukan kerja-kerja signifikan," timpalnya.

Baca Juga:Analis: Sosok Gibran Bisa Jadi Pedang Bermata Dua Bagi Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak