Pantas Megawati Adem Ayem Meski Jokowi dan Gibran 'Mbalelo': Biar Rakyat yang Menghukum

Gibran bahkan sudah secara resmi menjadi cawapres Prabowo sehingga jelas berseberangan dengan PDIP.

Ruth Meliana | Elvariza Opita
Selasa, 31 Oktober 2023 | 19:58 WIB
Pantas Megawati Adem Ayem Meski Jokowi dan Gibran 'Mbalelo': Biar Rakyat yang Menghukum
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (tangkapan layar/ist)

BeritaHits.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dicap bermain politik dua kaki karena tak kunjung mengambil langkah tegas terhadap keluarga Presiden Joko Widodo.

Pasalnya diketahui putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, telah resmi mendaftar sebagai cawapres Prabowo Subianto. Di sisi lain, Kaesang Pangarep juga sudah dilantik menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meskipun harusnya keluarga kader PDIP berada di satu partai yang sama.

Namun terkait tidak adanya hukuman terhadap keluarga Jokowi yang dianggap “mbalelo” itu, ditegaskan Panda Nababan, bukan karena partainya bermain dua kaki. Pasalnya saat ini PDIP percaya bahwa rakyat bisa menilai.

“Rakyat Indonesia ini saya tahu sudah pintar, tidak juga sebodoh (kerbau) dicucuk hidung,” kata politisi senior PDIP tersebut di podcast Abraham Samad, dikutip pada Selasa (31/10/2023).

Baca Juga:Jokowi Berkunjung Kembali ke IKN, Akmal Malik: Selamat Datang Pak Presiden

“Ada yang bilang, ‘Mereka dulu pro Jokowi sampai 80 persen’, iya, Tapi setelah di sana melihat, ‘Kok Ibu Mega dikhianati? Kok partai ditinggalkan? Kok diperlakukan begini?’ Mereka rakyat itu juga berpikir kritis. Rakyat lah nanti yang akan menghukum, rakyat yang nanti akan memvonis, rakyat lah yang nanti jadi hakimnya,” lanjutnya.
Karena itulah Panda menilai Megawati tidak perlu repot-repot memberi sanksi kepada mereka yang telah berkhianat terhadap kebijakan partai. Apalagi karena saat ini ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan oleh PDIP dan Megawati.
“Megawati sekarang konsentrasi penuhnya semua banteng-banteng ini memenangkan Ganjar sama Mahfud. Enggak dong (nggak usah menghiraukan Gibran),” tegas Panda.
Meski begitu, PDIP tetap memperlakukan setiap peristiwa case by case. Dengan kata lain, partai bisa memberikan sikap yang berbeda jika kembali menemui kader yang berpaling dari kebijakan partai sebagaimana dilakukan Gibran sekarang.
Dalam kesempatan yang sama, Panda juga sempat menyentil Gibran yang diduga belum mengundurkan diri secara resmi hingga mengembalikan KTA-nya sebagai kader PDIP meski telah resmi mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak