BeritaHits.id - Presiden Joko Widodo diduga telah melakukan pelanggaran konstitusi demi memuluskan langkah sang putra, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto. Dugaan pelanggaran inilah yang disebut-sebut bisa dijadikan alasan pemakzulan Jokowi.
Potensi ini pun tak luput dari sorotan politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan saat hadir di podcast Abraham Samad. Pembicaraan ini bermula dari Abraham yang mengungkit kemungkinan pemakzulan Jokowi menurut Eep Saefulloh Fatah dan Feri Amsari.
“Kita sangat hargai pendapat itu dan menjadi early warning, bahwa seperti dikatakan akan ada pemakzulan dan sebagainya, itu masalah yang sangat serius, itu menjadi satu peringatan, dan jangan dianggap enteng, jangan dianggap remeh,” ucap Panda, dikutip pada Selasa (31/10/2023).
Lantas mungkinkah Megawati Soekarnoputri akan menggunakan cara yang sama demi menjaga konstitusi Indonesia?
Baca Juga:Hasil Survei Prabowo-Gibran Teratas, Projo Optimis Bakal Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Panda tidak memberi jawaban secara gamblang, Namun ditekankan oleh Panda bahwa sang Ketua Umum PDIP sedang sangat prihatin dengan semua situasi yang terjadi.
“Sebagai seorang ibu, sebagai ketua umum partai, yang pahit getirnya dia rasakan, terus terang suasana kebatinan betul-betul dia prihatin. Prihatin atas semua yang terjadi ini,” tegas Panda.
Bukan hanya tegas menjaga konstitusi, Panda juga mengingatkan bahwa Megawati adalah sosok yang sangat menghormati hukum.
“Jadi Ibu Mega suka menempuh jalur hukum? Jalur konstitusi?” tanya Abraham Samad mengulangi pernyataan Panda.
“Iya,” jawab Panda.
“Oleh karena itu, karena Ibu Mega suka menempuh jalur konstitusi, jalur hukum, berarti pemakzulan ini menjadi dipikirkan Ibu Mega?”
“Bukan saja dipikirkan, siapapun orang Indonesia akan memikirkan itu, apalagi dengan yang dikatakan (sebagai) produk dari Mahkamah Konstitusi.”
Panda meyakini bahwa saat ini semua mata rakyat Indonesia tertuju pada proses yang sedang bergulir di Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi dan tentu saja berkaitan dengan konsekuensi yang bisa terjadi setelahnya.
“Jadi menurut Bung Panda wacana pemakzulan itu bukan hal yang bisa dipandang sebelah mata? Pemakzulan itu bukan hal yang diremehkan bahwa, ‘Ah itu nggak mungkin lah’?” tutur Abraham lagi.
“Bukan cuma mau diremehkan, ini suatu realita, suatu peristiwa yang tidak bisa terelakkan begitu saja. Ini kan bukan by design. Ini kan sebab dan akibat. Ada orang yang mempertahankan rules, ada yang melanggar hukum, ada tindakan (akibatnya), dan PDIP menghormati konstitusi. Terus terang saja Ibu Mega sangat sangat betul menghargai dan menghormati itu,” pungkas Panda.