BeritaHits.id - Taufiq Kiemas pernah menjadi salah satu pihak yang tidak mendukung pencalonan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahkan dalam salah satu wawancaranya pada tahun 2012, Taufiq menilai Jokowi seharusnya menyelesaikan pekerjaannya yang lain.
“Kalau aku tidak setuju (Jokowi). Satu tempat belum selesai jabatannya. Pekerjaan di daerahnya banyak juga itu diselesaikan dulu,” kata Taufiq, dikutip pada Jumat (3/11/2023).
Namun belakangan diungkap politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan. “Waktu di topik pembicaraan mau mengajukan Jokowi sebagai calon gubernur DKI, saya dikagetkan pada satu sikap Taufiq pada waktu itu,” ujar Panda, dikutip dari kanal YouTube Keadilan TV.
“Dari tadi kita bicara sama Mbak Mega, sama kau, sama yang lain, kok sepertinya kau nggak sreg sama Jokowi? Kenapa sih, (padahal Jokowi) orang yang begitu lugu, dan paten, dan punya karakter?” ucapnya melanjutkan.
Baca Juga:Tanda Cinta Rakyat Indonesia! Besok, Jokowi Kirim 30 Ton Bantuan ke Palestina
Akhirnya eks Ketua MPR RI itu mengakui kegelisahannya terhadap sosok Jokowi yang tengah meroket karena kesan merakyatnya di mata masyarakat.
“Aduh Panda, aku takut,” tutur Panda menirukan apa yang disampaikan Taufiq saat itu. “Aku lihat di wajahnya, di pancaran matanya, aroma itu, haus kekuasaan.”
Panda jelas terkejut dengan pernyataan suami Megawati Soekarnoputri tersebut, tetapi Taufiq bersikeras bahwa dirinya tajam dalam menilai seseorang. Bahkan Taufiq berusaha meyakinkan Panda akan penilaiannya tersebut.
“Aduh, Pan, aku kan termasuk tajam melihat orang,” tutur Taufiq.
“(Panda menjawab dengan bercanda) ‘Ya bagus dong, berarti fighting spirit dia tinggi untuk merebut Gubernur DKI’. Aku juga serem denger dia, aku nggak mau terpengaruh secara emosional,” jawab Panda.
“Aduh Pan, kau kapan jadi orang serius?” respons Taufiq pada akhirnya.
Namun pada akhirnya PDIP dan Megawati tetap mendukung Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012, kemudian dilanjutkan ke tahap Pilpres 2014 dan 2019. Pada akhirnya Jokowi menaklukkan semua kompetisi politik tersebut, tetapi belakangan namanya terguncang karena dituduh mengkhianati PDIP dengan merestui Gibran Rakabuming Raka sang anak sulung sebagai cawapres Prabowo Subianto.