Dikira Pengangguran Hobi Rebahan, Rohandi Ternyata Beromset Rp 4 M dari Keripik Pisang Narkoba

Sebungkus keripik pisang narkoba konon dijual seharga Rp1,5-6 juta tergantung ukurannya.

Chyntia Sami Bhayangkara | Elvariza Opita
Sabtu, 04 November 2023 | 22:08 WIB
Dikira Pengangguran Hobi Rebahan, Rohandi Ternyata Beromset Rp 4 M dari Keripik Pisang Narkoba
Bareskrim Polri ungkap kasus narkoba dari pabrik keripik pisang di Bantul, Jumat (3/11/2023). [Kontributor/Julianto]

BeritaHits.id - Warga Bantul, DI Yogyakarta digegerkan dengan penangkapan sejumlah pelaku yang terlibat dalam produksi narkoba berkedok keripik pisang dan happy water.

Tak main-main, total barang bukti yang dikumpulkan mencapai sebanyak 426 bungkus keripik pisang, 222 botol happy water, serta 10 kilogram bahan baku narkoba. Dengan asumsi satu bungkus keripik pisang untuk beberapa orang, polisi disebut berhasil menyelamatkan hingga puluhan ribu orang.

Wakapolda DIY Brigjen Pol Slamet Santosa juga menambahkan bahwa total barang bukti yang dikumpulkan polisi mencapai Rp4-5 miliar, di mana satu bungkus keripik pisang narkoba dijual seharga Rp1,5-6 juta yang dikemas dalam ukuran 50-500 gram. Lalu ada pula happy water yang dijual dalam ukuran kecil seharga Rp1,2 juta.

Namun yang lebih mengejutkan, narkotika dengan nilai sebesar itu diproduksi di sebuah rumah kontrakan di Bantul. Wahyuni (41) sendiri mengaku tidak menyangka rumah kontrakannya akan dijadikan pabrik untuk produksi keripik pisang narkoba.

Baca Juga:Pemuda Bantul Ini Dikira Pengangguran, Padahal Distributor Keripik Pisang Narkoba

Lokasi pabrik pembuat keripik pisang narkoba di Bantul sudah dilingkari dengan garis polisi pascapenggerebekan, Jumat (3/11/2023). [Kontributor/Julianto]
Lokasi pabrik pembuat keripik pisang narkoba di Bantul sudah dilingkari dengan garis polisi pascapenggerebekan, Jumat (3/11/2023). [Kontributor/Julianto]


Adalah Rohandi yang menyewa rumah kontrakan tersebut dengan bantuan makelar rumah kontrak bernama Dody. Saat itu Rohandi bersedia membayar DP kontrakan sebelum mulai menempati rumah tersebut.

Namun Wahyuni mengaku tidak tahu apa pekerjaan Rohandi selama menempati rumah kontrakannya. Bahkan muncul spekulasi Rohandi merupakan pengangguran karena sering terlihat hanya tiduran sepanjang hari.

“Katanya mau buka angkringan di Jogja. Terus selama di sini kayaknya orangnya tiduran terus, wong rumahnya selalu tertutup. Dia juga sering telepon-teleponan,” ungkap Wahyuni, seperti dikutip dari SuaraJogja.id pada Sabtu (4/11/2023).

Menurut Wahyuni, Rohandi yang kemudian ikut ditangkap polisi tersebut juga tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sekitar. Rohandi hanya pernah sekali menghadiri pertemuan RT sebagai bentuk perkenalan dengan warga setempat dan di sana dia mengaku tengah mencari pekerjaan di Jogja.

“Katanya mau ngadu nasib di Jogja. Anaknya 4 belum dibawa ke sini katanya,” kata Wahyuni.

Baca Juga:Sosok Kombes Yulius, Nyabu Bareng 5 Wanita Cuma Dihukum 18 Bulan Penjara

Perkara pengakuan Rohandi belum bekerja ini juga dibenarkan oleh Ketua RT 06 Dusun Pelem, Bagus Yatin Mulyono. Namun siapa menyangka, Rohandi ternyata diam-diam memproduksi keripik pisang narkoba dan happy water.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak