Dari perasaan rendah diri Hachi yang terinternalisasi sebagai seseorang yang patah hati berulang kali hingga Nana yang mengalami serangan panik memikirkan kehilangan orang-orang yang disayanginya, ketidakamanan pasangan ini pasti akan bergema di hati penonton.
Penggambaran jujur tentang keraguan diri dan rasa tidak aman yang mendalam adalah salah satu dari banyak alasan mengapa Nana dianggap sebagai karya klasik yang tak lekang oleh waktu.
14. WataMote
Terlepas dari gaya seninya yang imut, WataMote membahas hal-hal yang terlalu dekat dengan pemirsa yang yakin bahwa mereka akan menjadi lebih keren atau lebih menarik seiring bertambahnya usia.
Baca Juga:Anime Sousou no Frieren: 5 Fakta Unik Mengenai Stark, Pahlawan yang Penakut!
Ketika Tomoko memasuki sekolah menengah dan menyadari bahwa ambisi yang tampaknya dapat dicapai ini hanyalah khayalan belaka, dia terpaksa menghadapi mengapa dia menjadi seorang penyendiri sepanjang hidupnya dan apakah dia dapat berubah cukup untuk menjadi populer.
Oleh karena itu, aspek-aspek tertentu dari Tomoko tidak perlu didramatisasi untuk mengekspresikan kecemasan sosialnya, seperti gaya rambutnya yang acak-acakan dan lingkaran hitam di bawah matanya.
Namun, anime ini berakhir dengan catatan yang menggembirakan ketika Tomoko menyadari bahwa dia paling bahagia sebelum dia mencoba mengubah banyak hal tentang dirinya untuk menenangkan masyarakat.
13. Bocchi The Rock
Hitori Goto selalu ingin menjadi musisi rock, meskipun seumur hidupnya dia berjuang melawan kecemasan di Bocchi The Rock. Meskipun Hitori Goto memiliki saluran online tempat dia mengupload musik, dia terlalu gugup untuk tampil secara langsung dan kesulitan bahkan untuk memberi tahu orang-orang bahwa dia suka tampil.
Baca Juga:Review Anime My Neighbor Totoro, Menilik Momen Kecil Bersama Makhluk Ajaib
Setelah diseret ke dalam sebuah band oleh Nijika Ijichi, Bocchi mencoba mengatasi ketakutannya sedikit demi sedikit.