BeritaHits.id - Meninggalnya CA, mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga terus diselidiki secara mendalam oleh pihak kepolisian. Pasalnya CA diduga melakukan bunuh diri dengan memakai gas helium di dalam mobil yang diparkir di tempat parkir gedung kosong.
Meski begitu, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo tidak ingin langsung menyimpulkan bunuh diri sebagai penyebab kematian CA. Bahkan pihaknya melakukan sederet pemeriksaan terhadap jenazah CA agar tidak ada keraguan dalam menentukan penyebab kematian.
“Kami juga melakukan uji toksikologi terhadap organ-organ dalam korban, saya tidak mau ada sedikitpun ruang keraguan dalam menentukan kejadian apakah ini,” tegas Andaru, dikutip dari kanal YouTube METRO TV, Selasa (7/11/2023).
“Kami juga melakukan pemeriksaan ke teman-teman korban, dosen korban karena kebetulan korban ini tergolong pintar karena dia juga menjadi asisten dosen di Unair, kami juga berkomunikasi dengan dosennya,” sambungnya.
Baca Juga:Mahasiswi FKH Unair Tewas Dalam Mobil Di Sidoarjo, Ditemukan 2 Carik Surat Berbahasa Inggris
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap keluarga korban, termasuk apakah CA mempunyai rekam jejak menunjukkan gangguan mental seperti depresi. Pasalnya lewat surat wasiat yang ditemukan di dalam mobil, korban seolah mengungkapkan kecemasannya karena merasa gagal memenuhi ekspektasi.
Disampaikan Andaru, ternyata pihak keluarga tidak memberi respons detail mengenai kondisi kejiwaan CA.
“Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga, namun kita harus paham kondisi psikologis daripada keluarga korban yang ditinggalkan, kemarin hanya dapat sedikit cerita dan hari ini kita melakukan pendalaman lagi,” ucap Andaru.
Sedangkan di mata keluarga, terungkap CA adalah sosok yang pendiam tetapi sangat bekerja keras. Karena itulah pihak keluarga menyebut CA tidak mempunyai masalah terutama dengan orang lain.
“Anak ini memang diam, tertutup, nggak ada masalah apa-apa,” tutur Gunawan selaku keluarga korban, seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV.
Baca Juga:Biodata dan Profil Adnan Fahmi: Ayah Lala Cerita Nyaris Bunuh Diri, Batal Karena Suara Ini
“Cuma dia mungkin terlalu capek ya, kerjanya kan Surabaya-Kediri, kadang-kadang bantu ibunya di toko, kadang-kadang kembali dia harus koas di Universitas Airlangga,” lanjutnya.
Gunawan menyebut korban merupakan sosok yang sangat pekerja keras. “Pernah dia berangkat ke Surabaya dengan posisi infeksi tenggorokan sampai suaranya habis, karena waktunya kuliah. Kalau dilihat dari anaknya yang tenang, sabar, kita nggak nyangka dia orang yang pekerja keras,” katanya.
“Tidak ada (keluhan), justru itu yang saya merasa kaget dan kehilangan. Dia sama saya kan juga dekat, juga nggak pernah merasa terbebani hidupnya. Tertutup sekali orangnya,” tandas Gunawan.