Remaja SMP yang Tewas di Sungai Cimanuk Ternyata Dibunuh Teman Sendiri, Ini Motif Pelaku

Korban ditemukan tewas tenggelam dengan sejumlah luka.

Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 09 November 2023 | 09:08 WIB
Remaja SMP yang Tewas di Sungai Cimanuk Ternyata Dibunuh Teman Sendiri, Ini Motif Pelaku
Ilustrasi jenazah atau mayat. [Shutterstock]

BeritaHits.id - Penemuan mayat di Sungai Cimanuk, Kampung Babakan Serang, Kecamatan Cibiuk, Garut, Jawa Barat pada Jumat (03/11/2023) menggegerkan publik. Agum Gumelar (13) ditemukan dalam keadaan tewas tenggelam.

Saat penyelidikan, polisi menaruh kecurigaan karena terdapat bekas luka di tubuh korban. Ternyata korban dibunuh oleh teman sebayanya sendiri. Pelaku tersebut diduga sudah merencanakan pembunuhan karena membawa cutter untuk melukai korban.

Anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu menyimpan dendam terhadap AG. Menurut polisi, motif pembunuhan karena ABH sakit hati terhadap korban. Saat gelar perkara pada Senin (06/11/2023), polisi masih belum mengungkap identitas pelaku.

Namun, pelaku ini merupakan teman dekat dari AG. Polisi berhasil menemukan siapa pelaku pembunuhan setelah melakukan olah TKP serta menginterogasi beberapa saksi. "Pelakunya sudah diamankan, sedang menjalani proses hukum," ujar Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky dikutip dari Antara dan Tribata News. Korban sempat dinyatakan hilang pada akhir Oktober lalu.

Baca Juga:5 Rekomendasi Novel karya John Green, Sajikan Beragam Kisah Fiksi Remaja

Bocah kelas VII SMP tersebut dicari oleh pihak keluarga karena tak kunjung pulang setelah pergi dari rumah. Hasil penyelidikan mengungkap korban meninggal dunia karena dianiaya dengan bukti adanya luka seperti sayatan pada bagian leher dan tangan.

Selanjutnya, Kapolres Garut menyebutkan, diketahui yang melakukannya yakni teman sendiri masih di bawah umur karena tidak senang dan sakit hati terhadap korban saat bermain bola voli. "Dia tidak terima, karena saat main voli sering mengenai wajah atau kepala," ujarnya. Aksi smes bola ke arah wajah membuat pelaku menyimpan dendam kepada korban.

Saat mandi di Sungai Cimanuk, pelaku kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban yang menyebabkan korbannya mengalami luka sayatan di leher dan tangan. Selanjutnya korban ditinggalkan dan dilaporkan hilang, sampai akhirnya ditemukan di pinggiran sungai dalam keadaan meninggal dunia.

"Akibat perbuatannya itu dikenakan pasal yang sama, namun untuk penanganan terhadap anak sudah diatur, sesuai aturan," tutupnya. Pelaku disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP. ABH terancam pidana penjara maksimal 15 tahun atau pidana mati atau seumur hidup. Pihak kepolisian tidak menahan ABH melainkan menitipkannya di LPKS.

Baca Juga:1 dari 3 Remaja di Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental, Psikolog Ungkap Terapi Warna Bisa Bantu Mengatasinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak