BeritaHits.id - Beberapa waktu lalu, media sosial sempat digegerkan dengan kabar dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang mahasiswa baru di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Yang dituding menjadi pelaku adalah seorang pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA UNY berinisial MF. Namun MF sendiri menampik tuduhan tersebut hingga memutuskan untuk melapor ke polisi dengan dugaan berita bohong.
Disampaikan oleh Ditreskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi, hingga kini pihak kepolisian belum menerima laporan dari terduga korban kekerasan seksual tersebut.
“Sampai dengan saat ini, baik kami dari jajaran Ditreskrimsus dan juga kami semua, belum ada laporan dari yang diduga sebagai korban dari postingan tersebut,” ungkap Idham, dikutip dari kanal YouTube Polda D.I Yogyakarta, Senin (13/11/2023).
Baca Juga:Gadis Alami Pelecehan Seksual di Kereta, Pelaku Ngaku Dosen dan Sedang Kuliah S3
Justru pihak kepolisian kini sudah mengamankan seorang terduga pelaku pencemaran nama baik dengan inisial RAN.
“Yang bersangkutan telah mengakui perbuatannya bahwa yang bersangkutan adalah yang mem-posting di akun X @UNYmfs,” kata Idham sekaligus menambahkan ada beberapa barang bukti yang telah diamankan pihak kepolisian.
Disebutkan bahwa RAN merupakan rekan satu fakultas MF tetapi pihak kepolisian mengaku masih mendalami hubungan lebih detail antara kedua pihak.
Hanya saja, dipastikan bahwa RAN tega membuat cerita palsu soal tindak kekerasan seksual oleh MF terhadap mahasiswa baru karena merasa sakit hati.
“Motifnya adalah sakit hati, karena pada saat itu Saudara RAN mendaftar di salah satu komunitas mahasiswa (tapi) ditolak, sedangkan Saudara MF diterima,” tutur Idham.
“Kemudian berlanjut Saudara RAN menjadi panitia festival politik FMIPA, dia ditegur oleh Saudara MF melalui japri WA. Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF sehingga RAN ini merasa sakit hati sehingga dia melakukan meng-upload postingan-postingan tersebut,” tandasnya.
Isu adanya pelecehan seksual di UNY pertama kali mencuat setelah ada menfess anomim di akun Twitter @UNYmfs. Terduga korban mengaku mengenal seorang pengurus BEM yang kemudian melecehkannya.
Terduga korban tidak membeberkan identitas pelaku, tetapi mengungkap NIM-nya. Hal ini membuat terduga pelaku diburu di media sosial hingga mengaku diteror di kosnya.