Scroll untuk membaca artikel
Chyntia Sami Bhayangkara | Dita Alvinasari
Jum'at, 17 November 2023 | 14:35 WIB
Jawdat Sami Al-Madhoun menceritakan momen keluar dari Kota Gaza (Al Jazeera)

BeritaHits.id - Salah seorang petugas medis di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Jawdat Sami Al-Madhoun, menceritakan momen ketika dirinya berhasil keluar dari Kota Gaza, Palestina yang telah dikepung tentara Israel.

Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (17/11/2023), Jawdat berhasil keluar dari Kota Gaza dan berjalan sejauh 16 kilometer ke Deir El-Balah. Sebelumnya, selama kurang lebih 25 hari dirinya menjadi sukarelawan di unit gawat darurat Rumah Sakit Al-Shifa.

"Saya adalah seorang sukarelawan. Saya akan menerima orang-orang, melakukan triase pada beberapa kasus, dan mengobati siapa pun yang dapat saya bantu. Saya bukan perawat terlatih, tapi saya mempelajarinya selama sekitar satu setengah tahun, jadi saya ingin melakukan sesuatu, apa saja, untuk membantu," kata Jawdat.

Jawdat menceritakan jika pada saat itu dirinya dan beberapa pengungsi akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari Rumah Sakit Al-Shifa, tempat mereka berlindung dari serangan tentara Israel. Ketika sudah membulatkan tekat untuk keluar, mereka hanya berharap agar bisa melewati tentara, tank, dan penembak jitu Israel.

Baca Juga: Diguyur Hujan dan Isak Tangis Keluarga, Begini Proses Salat Jenazah Korban Pengeboman Tentara Israel di Gaza

Rumah Sakit Al Shifa menjadi target penyerbuan pasukan militer Israel pada Rabu (15/11/2023). [Reuters/BBCIndonesia]

"Kami menerima enam kasus di rumah sakit, semuanya luka-luka. Mereka tertembak setelah tentara Israel memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa meninggalkan gedung tempat mereka berada. Saat mereka pergi, mereka langsung tertembak," beber Jawdat.

Lebih lanjut, Jawdat menceritakan jika di tengah-tengah pelariannya keluar dari Kota Gaza, dirinya dan beberapa orang lain dihadang oleh tentara Israel. Mereka diminta untuk berdiri dengan tangan terangkat dan menunjukkan kartu identitas. Setelahnya, tentara Israel mengambil beberapa orang dari rombongannya.

"Mereka mengambil sekitar 20 pria dan menelanjangi mereka, memukuli mereka, mempermalukan mereka, lalu melepaskan mereka. Ini seperti setiap kali tentara bosan, mereka akan memilih seseorang untuk ditindas dan dihina," beber Jawdat.

Selain sempat dihadang oleh tentara Israel, Jawdat juga menceritakan kejadian memilukan saat hendak keluar dari Kota Gaza. Ia mengatakan dirinya berlari melewati mayat-mayat, kaki seorang gadis kecil yang terpenggal dan seorang wanita berusia 50-an yang masih mengenakan mukena, tergeletak mati di tanah.

Kendati melalui kejadian menegangkan hingga memilukan tersebut, Jawdat dan rombongannya akhirnya berhasil keluar dari Kota Gaza dan tiba di Deir El-Balah. Di akhir pernyataannya, iamengatakan jika dirinya tak tahu berapa banyak lagi orang yang akan melarikan diri dari Rumah Sakit Al-Shifa.

Baca Juga: Beda Kesimpulan Jokowi dan Joe Biden Usai Bertemu: Indonesia Ngaku Bahas Gaza, AS Fokus Ekonomi

Load More