Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Dita Alvinasari
Kamis, 16 November 2023 | 08:19 WIB
Abdillah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim (YouTube/Need A Talk)

BeritaHits.id - Abdillah Onim alias Bang Onim menyebut Indonesia tak akan bisa menghentikan konflik antara Israel dan Hamas yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

Relawan yang pernah bertahun-tahun berada di Gaza itu juga mengatakan jika negara sekuat China dan Rusia juga tak mampu mengakhiri konflik tersebut.

Pernyataan ini tegas dilontarkan oleh Bang Onim saat berbincang dengan Deddy Corbuzier dan Ustaz Derry Sulaeman di podcast Close The Door.

"Kita berpikir ramai-ramai, kalau begitu harus ada negara lain yang kuat untuk menengahi atau membantu, Indonesia salah satunya?" tanya Deddy Corbuzier, dikutip Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Momen Pengungsi di Gaza Berebut Makanan Gratis, Hasil Galang Dana dari Indonesia

"Enggak bisa sama sekali," jawab Bang Onim.

"China, Rusia?" tanya mentalis tersebut.

"Enggak bisa," kata Bang Onim.

Bang Onim lantas menceritakan momen di mana organisasi internasional seperti PBB dan IFRC mundur dari Jalur Gaza setelah beberapa stafnya menjadi korban serangan dari tentara Israel.

Ia membeberkan jika sejumlah organisasi internasional tersebut hanya bertahan selama kurang lebih satu bulan di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga: Obat-obatan Ludes di Tengah Konflik Israel-Hamas, Nyawa Ribuan Pasien Kanker di Gaza Terancam

"Pada saat awal peperangan saya juga melihat ada PBB, IFRC Palang Merah Internasioanal. Pada saat awal peeprangan masih ada, mereka beraktivitas," terang Bang Onim.

"Satu pekan kemudian mereka sudah tidak beraktivitas. Udah lebih dari 60 staf lokal dan warga asing yang meninggal karena dirudal," imbuhnya.

Oleh karena itu, Bang Onim lantas mengklaim jika tidak ada satupun negara di belahan dunia yang bisa menghentikan konflik yang terjadi di Palestina.

"Setiap kali ada KTT terus PBB, itu nggak bisa ngapa-ngapain. Bisanya cuma menekan dan mengutuk, enggak lebih dari itu," ucap Bang Onim.

"Sudah 39 hari lebih, 11 ribu tewas, yang cedera lebih dari 27 ribu. Saat ini pasien, bayi yang ada di inkubator meninggal nggak ada listrik," pungkasnya.

Load More