Scroll untuk membaca artikel
Agatha Vidya Nariswari | Dita Alvinasari
Minggu, 19 November 2023 | 12:53 WIB
Orang-orang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan yang terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [MAHMUD HAMS / AFP]

BeritaHits.id - Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, dalam pernyataan persnya membeberkan temuan tim medis terkait dengan kondisi para warga yang menjadi korban pengeboman tentara Israel.

Di antara korban yang meninggal dunia ataupun selamat tersebut mengalami luka bakar parah akibat menjadi korban serangan hingga bom yang dikirimkan oleh pasukan tentara zionis.

Salah seorang dokter di divisi luka bakar dan bedah plastik di Rumah Sakit Al-Shifa, Dr Ahmed El-Mokhallalati membeberkan jika para korban mengalami luka bakar yang sangat dalam, yaitu tingkat tiga dan empat.

Diikutip dari Al Jazeera pada Minggu (19/11/2023), dokter tersebut menjelaskan secara detail soal jaringan kulit para korban serangan Israel yang dipenuhi dengan partikel hitam dan seluruh lapisan kulitnya terbakar hingga ke tulang.

Baca Juga: Beda dari Deddy Corbuzier, Kata Bang Onim Soal Boikot Produk Israel: Manjur, InsyaAllah!

Seorang pria Palestina melihat tentara Israel membidikkan senjata ke arah pengunjuk rasa yang menentang rancangan perdamaian Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Hebron, wilayah penjajahan Israel, Tepi Barat, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/ama/djo

Dr Ahmed El-Mokhallalati juga mengatakan jika sebagian korban di Gaza mengalami luka bakar dari benda tak lazim, yakni kombinasi dari semacam gelombang bom pembakar dan campuran komponen lain.

Terkait dengan hal ini, pihak militer Israel belum memberikan penjelasan apapun. Namun, terkait dengam misteri bom pembakar, diketahui Israel baru saja menguji senjata baru dalam konflik.

"Senjata Israel akan tetap menarik bagi pembeli internasional berdasarkan kinerja pendudukannya," kata Loewenstein.

"Tetapi Israel tidak hanya menjual senjata, mereka menjual ideologi tersebut ke negara lain – agar bisa lolos begitu saja," lanjutnya.

Sebelumnya, diketahui jika tentara Israel mulai mengirimkan bom mortir 120 mm bernama Iron Sting ke Gaza, Palesttina. Bom tersebut dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat dan sekaligus mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban.

Baca Juga: Kesaksian Mantan Relawan Bangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza: Awal Mei 2011 Kita Mulai Tahap Pertama

Israel mengklaim sengaja menggunakan senjata tersebut untuk melakukan serangan yang lebih manusiawi.

Load More