Link Live Streaming Gunung Merapi, Pantau Erupsi dan Lava Pijar

Aktifitas Gunung Merapi dapat dipantau secara langsung melalui live streaming Gunung Merapi di kanal YouTube berikut ini.

Rifan Aditya
Minggu, 17 Januari 2021 | 09:40 WIB
Link Live Streaming Gunung Merapi, Pantau Erupsi dan Lava Pijar
Link live streaming Gunung Merapi - Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). [ANTARA FOTO]

BeritaHits.id - Gunung Merapi yang berstatus siaga terus mengalami peningkatan beberapa hari terakhir ini. Lava pijar kerap terlihat di puncak Gunung Merapi. Aktifitas Gunung Merapi dapat dipantau secara langsung melalui live streaming Gunung Merapi di kanal YouTube VolcanoYT.

Berikut ini link live streaming Gunung Merapi yang bisa Anda akses secara berkala.

[Link pantau Gunung Merapi via YouTube VolcanoYT]

Bagaimana Cara Mengetahui Merapi Sedang Ada Aktivitas? Berikut penjelasan yang dikutip dari VolcanoYT

Baca Juga:Cerita Penjaga Pos Pengamatan Gunung Merapi yang Jarang Pulang ke Rumah

  1. Perhatikan Grafik Seismograf pada 3 Stasiun (PUS,KLS,PAS), jika ada tanda merah/naik/ada suara beep yang muncul secara bersamaan di 3 stasiun itu, maka artinya Merapi sedang melakukan "sesuatu". Sesuatu tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari gempa dalam, gempa hybird, atau guguran.
  2. Jika Grafik (IMO,MBMBB) yang hanya bertanda merah/grafik naik tapi tidak untuk Stasiun (PUS,KLS,PAS), maka artinya sedang terjadi Gempa Tektonik di sekitar Laut Jawa atau bisa juga gempa yang sangat jauh seperti fiji, alaska karena itu muncul di 0Hz - 3Hz.
  3. Aktivitas Merapi biasanya akan lebih sering aktif di 4Hz sampai 8Hz. Jadi, selain itu bisa saja noise.
  4. Jika hanya muncul di Satu Stasiun, maka artinya sedang ada noise atau bisa juga petir, banjir, atau getaran yang hanya terjadi di sekitar Stasiun tersebut.
  5. Jika Anda melihat cahaya glow di kawah merapi, hal itu normal bagi gunung yang aktif tapi jika glow-nya termasuk besar, itu artinya sedang terjadi "sesuatu".

Dengan demikian, apakah Gunung Merapi ini akan berpotensi meletus dalam waktu dekat?

Jika Anda berada di wilayah yang berjarak dekat dengan gunung Merapi, maka Anda perlu mengantisipasi bencana dan meningkatkan upaya penyelamatan. Salah satunya adalah dengan turut memantau status dan perkembangan Gunung Merapi tersebut.

Akses link live streaming Gunung Merapi di atas untuk mengetahui secara langsung kondisi gunung yang diprediksi akan erupsi dalam waktu dekat ini.

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menaikkan status Gunung Merapi dari tingkat waspada ke siaga (level III), yang berlaku mulai 5 November 2020 sejak pukul 12.00 WIB.

Dalam periode pengamatan tanggal 8-14 Januari, BPPTKG melaporkan Gunung Merapi terjadi sebanyak 128 guguran lava pijar. Begitu juga dengan aman panas guguran yang terpantau sebanyak dua kali.

Baca Juga:Warga di Luar Lokasi Bahaya Merapi Bisa Kembali ke Rumah

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebut guguran lava pijar yang teramati tersebut memiliki jarak luncur maksimal hingga 900 meter. Sedangkan awan panas guguran maksimal mencapai jarak luncuran 600 meter.

"Dalam sepekan ini luncuran lava pijar dan awan panas guguran masih mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak," ujar Hanik saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (16/1/2021).

Selanjutnya, Hanik memaparkan hasil analisis morfologi di area puncak Gunung Merapi berdasarkan foto dari sektor barat daya pada 14 Januari dan 7 Januari. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perubahan morfologi di area puncak yang disebabkan oleh aktivitas guguran serta perkembangan kubah lava baru.

“Kubah lava baru ini disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi. Tepatnya berada di sekitar tebing Lava 1997. Pada 14 Januari, volume kubah lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari,” terangnya.

Sementara itu terkait dengan aktivitas kegempaan, tercatat gempa vulkanik dangkal yang terjadi sebanyak 208 kali, gempa fase banyak 803 kali, gempa guguran 1.056 kali, gempa hembusan 172 kali, serta gempa tektonik sebanyak 16 kali.

Menurut Hanik, intensitas kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah atau menurun secara signifikan jika dibandingkan dengan data minggu lalu. Sementara gempa guguran yang tinggi sejalan dengan aktivitas guguran lava yang memang cenderung tinggi.

Penurunan angka signifikan juga terjadi pada deformasi Gunung Merapi dalam dua minggiu terakhir. Pada minggu ini laju pemendekan jarak terjadi sebesar 6 cm perhari.

Kendati begitu Hanik menilai aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas efusif. Sementara untuk status aktivitas masih dalam rekomendasi sebelumnya yakni tingkat Siaga atau Level III.

"Potensi bahaya ada di sektor selatan-barat daya, dari Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Kalau untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," pungkasnya.

Demikian link live streaming Gunung Merapi untuk memantau aktivitas vulkanik secara langsung mulai dari lava pijar hingga erupsi. Sehingga kalian dapat mengantisipasi terjadinya bencana dan mempersiapkan upaya penyelamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak