BeritaHits.id - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari gebrakan baru Menteri Sosial Tri Rismaharini yang hendak memfasilitasi kelompok marjinal di Jakarta untuk bisa mendapatkan kartu identitas dan rekening bank.
Rocky Gerung mengkritik keras program baru Mensos Risma tersebut. Bahkan kata dia, kemunculan kebijakan ini menandakan adanya kedunguan.
Pasalnya, menurut Rocky Gerung, seorang menteri memiliki beban yang lebih berat dari itu. Tidak sekadar memberikan fasilitas pembuatan KTP untuk kelompok tertentu seperti gelandangan, pengamen, orang terlantar, dan sejenisnya.
"Orang jadi gelandangan bukan karena tidak punya KTP. Orang jadi gelandangan karena relasi sosial ekonomi yang timpang. Jadi ibu Risma ngapain ngurusi yang begituan itu. Memang kalau sudah dikasih KTP berhenti jadi gelandangan?" kata Rocky Gerung dikutip Suara.com dari video di kanal YouTube-nya, Senin (18/1/2021).
Baca Juga:Sindir Anies, Dedek Uki: Kalau Cuma Bangun Kota Megah, Firaun Juga Bisa
"Menteri itu tugasnya membaca kebijakan dan merevisi eksternalitis atau faktor-faktor yang menggangu tetapi tidak bisa diatasi. Kalau kurang pengetahuan jadinya begini," sambungnya.
Rocky Gerung menduga Mensos Risma tidak cukup kemampuan untuk membaca persoalan dari sisi metodologis.
Sebab menurutnya, sepanjang ini Mensos Risma lebih terlihat bekerja berlandaskan simpati dan rasa kasihan saja.
"Nanti kalau orang tanya yang tanda tangan KTP siapa? Risma? Nanti nelayan yang mendapat pendapatan kurang, miskin, gak punya KTP, Menteri KKP bikin yang sama kayak Risma? Ini lah yang disebut dungu," ujar Rocky Gerung.
"Ini yang selalu saya bilang kedunguan. Karena kemampuan untuk membaca persoalan tidak dibasiskan metodologi. Ini karena simpati, kasihan, semua begitu,tapi caranya bukan pemberian status lewat KTP," lanjutnya.
Baca Juga:Keras! Roy Suryo Ejek Risma, Kocar Kacir saat Gempa Dituding Mau Nampang
Rocky Gerung kemudian menuturkan, alangkah lebih baik apabila Mensos Risma duduk di kantor dan berdiskusi dengan para akademisi perihal bencana yang belakangan marak terjadi.
- 1
- 2