Beda HRS dengan Gisel, Teddy PKPI: Gisel Tak Berlagak Jadi Manusia Sempurna

"Hanya bedanya, saya, Gisel, dan yang lain tidak pernah memerankan menjadi manusia sempurna seperti Rizieq," kata Teddy Gusnaidi.

Dany Garjito | Hernawan
Selasa, 19 Januari 2021 | 13:11 WIB
Beda HRS dengan Gisel, Teddy PKPI: Gisel Tak Berlagak Jadi Manusia Sempurna
Pemain Film Laundry Show Gisella Anastasia berpose saat berkunjung di Kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Selasa (15/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

BeritaHits.id - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari kabar yang menyebut kasus chat mesum Habib Rizieq dibuka lagi.

Teddy Gusnaidi mengatakan, dibukanya kasus lawas Eks Imam Besar FPI tersebut bukan dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah.

"Kasus chat mesum Rizieq diteruskan bukan karena keinginan pemerintah, apalagi sebagai pengalihan isu seperti yang dituduhkan. Kasus ini diteruskan karena melaksanakan putusan pengadilan. Ada yang menggungat SP3 yang dikeluarkan kepolisian dan gugatan tersebut dikabulkan oleh pengadilan," tulis Teddy Gusnaidi lewat jejaring Twitter miliknya, Selasa (19/1/2021).

Teddy Gusnaidi menerangkan hal ini khusus para pendukung Habib Rizieq bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga:Nyawa Nyaris Melayang, Viral Pemuda Main Perosotan, Badan Hampir Mental

Politisi PKPI itu menuturkan, polisi yang menangani kasus Habib Rizieq pun sebenarnya merupakan pihak yang dirugikan. Oleh sebab itu, menurutnya bukan polisi pula yang berkehendak melanjutkan kasus chat mesum tersebut.

Dengan demikian, Teddy Gusnaidi seperti ingin mematahkan pandangan yang beranggapan bahwa pemerintah ingin mengalihkan isu, anti-ulama, dan sebagainya.

"Saya jelaskan secara kasar saja supaya dipahami oleh pendukung Rizieq. Begini, polisi adalah pihak yang 'dirugikan', karena dianggap salah pernah mengeluarkan SP3 kasus Rizieq, maka diperintahkan oleh pengadilan agar pihak kepolisian meneruskan kasus ini. Jadi bukan maunya polisi," tegas Teddy Gusnaidi.

"Jadi jika ada yang mengatakan bahwa kasus chat mesum Rizieq Shihab diteruskan karena pemerintah ingin alihkan isu, antiulama, dan sebagainya, tentu itu kebodohan yang sempurna, Saya tidak membahas substansi kasusnya, tapi hanya menjelaskan kenapa kasus in dilanjutkan. Paham ya," sambung dia.

Dalam cuitan lainnya, Teddy Gusnaidi mengungkit kemungkinan apabila Habib Rizieq benar-benar terjerat kasus chat mesum.

Baca Juga:Soal Rekening FPI Diblokir, Budiman Sudjatmiko Beri Sentilan Menohok

Teddy Gusnaidi mengatakan, dirinya tidak akan menjudge Habib Rizieq karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna.

Politisi PKPI itu bahkan turut menyinggung artis Gisella Anastasia atau Gisel yang belum lama ini dinyatakan sebagai tersangka video syur.

"Jika secara hukum terbukti kasus chat mesum Rizieq, saya tidak akan menjudge Rizieq atas perbuatannya itu, sama seperti kasus Gisel, karena gak ada manusia yang sempurna," kata Teddy Gusnaidi.

Meski begitu, Teddy Gusnaidi menyebut satu perbedaan antara Habib Rizieq dan Gisel serta orang kebanyakan.

"Hanya bedanya, saya, Gisel, dan yang lain tidak pernah memerankan menjadi manusia sempurna seperti Rizieq," tandas Teddy Gusnaidi.

Cuitan Teddy Gusnaidi membandingkan Habib Rizieq dan Gisel (Twitter/TeddyGusnaidi).
Cuitan Teddy Gusnaidi membandingkan Habib Rizieq dan Gisel (Twitter/TeddyGusnaidi).

Sebelumnya, Polri menyatakan akan melajutkan atau membuka kembali penyidikan terhadap kasus chat mesum yang melibatkan nama Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein. Hal itu dilakukan usai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan praperadilan untuk mencabut SP3 kasus tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (30/12/2020). Menurutnya, pada dasarnya Polri menghormati putusan pengadilan tersebut.

"Kita menghormati putusan putusan hakim," kata Argo.

Argo menyatakan, dengan adanya putusan dari PN Jakarta Selatan tersebut Polri berpeluang kembali membuka kasus chat mesum tersebut.

"Dan akan kembali membuka kasus tersebut," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak