Sebut Dirinya Korban, Natalius Pigai: Rasisme Kejahatan Kolektif Negara

"Rasisme telah menjadi kejahatan kolektif negara pada rakyat Papua, bangsa Melanesia," kata Natalius Pigai.

Rifan Aditya | Hernawan
Minggu, 24 Januari 2021 | 20:27 WIB
Sebut Dirinya Korban, Natalius Pigai: Rasisme Kejahatan Kolektif Negara
Natalius Pigai soal rasisme (Twitter/NataliusPigai2).

BeritaHits.id - Eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai tengah menjadi buah bibir karena diduga menjadi korban penghinaan relawan Pro Jokowo-Maruf. Dia disandingkan dengan gorila usai mengomentari soal vaksinasi Covid-19.

Menyoroti soal rasisme, Natalius Pigai merasa menjadi salah satu korbannya. Kata dia, rasisme merupakan kejahatan kolektif yang dilakukan negara pada rakyat Papua.

Hal itu diutarakan Natalius Pigai lewat jejaring Twitter miliknya pada Minggu (24/1/2021).

Natalius Pigai berkicau, semasa pemerintahan Presiden Jokowi, kejahatan HAM di Papua cenderung didasari atas rasisme.

Baca Juga:Kecam Rasisme kepada Natalius Pigai, Hanura Pertimbangkan Sanksi Ambroncius

"Selama pemerintahan Joko Widodo, pembantaian, pembunuhan, dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme," kata Natalius Pigai dalam sebuah foto yang dia bagikan, seperti dikutip Suara.com.

"Kita hapuskan rasisme. Negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan," sambungnya.

Natalius Pigai lalu menambahkan, rasisme menurut dia merupakan suatu kejahatan negara bagi rakyat Papua.

"Rasisme telah menjadi kejahatan kolektif negara pada rakyat Papua, bangsa Melanesia," lanjut Natalius Pigai.

Natalius Pigai soal rasisme (Twitter/NataliusPigai2).
Natalius Pigai soal rasisme (Twitter/NataliusPigai2).

Sebelumnya diberitakan, akun Facebook dengan nama Ambroncius Nababan mengundang perhatian publik lantaran dituding melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai.

Baca Juga:Natalius Pigai Diserang, Roy Suryo Colek Jokowi, Ahok, dan Erick Thohir

Ambroncius Nababan membagikan narasi yang membandingkan Natalis Pigai dengan gorilla dan kadal gurun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak