20 Ribu Warteg Terancam Bangkrut, Rocky Gerung: Mensos Risma Banyak Drama!

"Karena kebanyakan drama, Bu Mensos Risma lupa bahwa bagian yang disebut ekonomi subsisten adalah Warteg," kata Rocky Gerung.

Reza Gunadha | Hernawan
Senin, 25 Januari 2021 | 14:06 WIB
20 Ribu Warteg Terancam Bangkrut, Rocky Gerung: Mensos Risma Banyak Drama!
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengantar 15 pemulung bekerja di PT Waskita Karya di Bekasi.(Antara)

BeritaHits.id - Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) belum lama ini memperkirakan ada sekitar 20.000 usaha Warteg (Warung Tegal) di Jabodetabek yang terancam gulung tikar atau bangkrut pada 2021. Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat mereka kesulitan membayar sewa tempat.

Terancam bangkrutnya 20 ribu warteg tersebut ikut disorot Pengamat Politik Rocky Gerung yang menyeret sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Bukan tanpa sebab, para pengusaha Warteg itu menurut Rocky Gerung pun menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kerja Mensos Risma.

Terlebih lagi angkanya terlampau besar sehingga dia menilai masalah ini sangat serius.

Baca Juga:Isu Rasialisme Pigai, Sohibul Iman Ungkit Persaingan Politik: Siapa Menang?

"Saya kira itu serius, 20 ribu itu artinya kalau satu warung tegal pelanggannya 30-40 orang orang per hari. Itu artinya 6 juta (600 ribu) pelanggan per hari yang tidak mampu membeli," ujarnya dalam video berjudul "20 Ribu Warteg Bangkrut. Ayo Bu Risma Bikin BUMN Warung Tegal" yang dibagikan lewat kanal YouTube Rocky Gerung Official.

"Dan itu yang membuat warteg tidak punya pendapatan untuk menutupi sewa bangunan," sambung Rocky Gerung.

Soal 20 ribu warteg terancam bangkrut, Rocky Gerung sindir Mensos Risma (YouTube/RockyGerungOfficial).
Soal 20 ribu warteg terancam bangkrut, Rocky Gerung sindir Mensos Risma (YouTube/RockyGerungOfficial).

Rocky Gerung lalu berpendapat bahwa warteg sejatinya merupakan gambaran ekonomi rakyat kecil di Indonesia. Dia menyangkutpautkan dengan keberadaan pemulung atau gelandangan yang belakangan disorot Mensos Risma.

"Ini yang mestinya disurvei Ibu Mensos Risma, kan ini bantalan sosial. Jangan mencari pemulung, carilah pemilik warung, wawancara dengan dia," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung tidak luput memberikan kritikan tajam, sampai menyebut Mensos Risma kebanyakan drama sehingga Warteg terabaikan.

Baca Juga:Satgas Depok Disebut Tutupi Kasus Pasien Covid-19 Meninggal di Taksi Online

"Karena kebanyakan drama, Bu Mensos lupa bahwa bagian yang disebut ekonomi subsisten adalah warung tegal. Di situ pemulung bisa ngutang, bahkan 5 ribu perak, Warung Tegal oke. Itu yang gak diketahui Mensos Risma," sambung Rocky Gerung.

Rocky Gerung berdalih, segala macam 'pencitraan' Mensos Risma seketika hancur dengan pemberitaan 20 ribu Warteg terancam bangkrut.

"Sekali lagi drama Bu Mensos Risma dibatalkan oleh fakta 20 ribu Warteg bangkrut," tandas Rocky Gerung.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Kowantara Mukroni menjelaskan, gagal bayar itu tak lepas dari terus menurunnya pendapatan usaha sejak awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, yaitu Maret 2020.

Lantaran pandemi ini turut membatasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kelompok pekerja sebagai pelanggan setia warteg yang hilang begitu saja.

"Pendapatan para pelaku usaha juga sudah turun terus dari Maret 2020. Untuk turunnya (pendapatan) karena aktivitas masyarakat semuanya terbatas (PSBB) juga. Turunnya omzet bisa mencapai 70 persen, biasa omzet sehari Rp2 - 3 juta sebelum pandemi, kini hanya Rp250.000 - Rp300.000 per hari. Drastis banget turunnya," jelasnya secara detail.

Faktor lain yang membuat omzet warteg menurun adalah terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sehingga tingkat daya beli masyarakat termasuk pelanggan juga mengalami penurunan yang signifikan.

"Dari COVID-19 ini, daya beli masyarakat juga sangat menurun, termasuk pelanggan kami juga, yang kebanyakan pekerja. Karena PHK, jadi hilang konsumen," urainya.

Tambahan lagi, beberapa waktu terakhir sejumlah komoditas pangan utama mengalami kenaikan harga secara drastis.

Sehingga membuat beban yang dipikul pelaku usaha warteg menjadi kian bertambah berat.

Oleh karena itu, Mukroni meminta pemerintah pusat maupun daerah di wilayah Jabodetabek mau membantu dengan memberikan stimulus berupa keringanan biaya sewa tempat. Sehingga kelangsungan bisnis warteg bisa tetap bertahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak