BeritaHits.id - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar angkat bicara mengenai siswi di Padang, Sumatera Barat yang dipaksa memakai jilbab. Ia menyebut, kesalahan dalam menafsirkan aturan tersebut berdampak pada umat Islam yang terpojokkan.
Melalui akun Twitter miliknya @musniumar, Musni menyebut umat Islam kini terpojokkan atas kasus tersebut. Banyak pihak yang menuding agama Islam menjadi agama intoleransi.
"Isu yang dikembangkan akhirnya menjadi pukulan untuk umat Islam. Padahal, sama sekali tidak benar, Islam itu sangat toleran," kata Musni Umar seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/1/2021).
Musni menegaskan Islam di Indonesia sangat toleransi. Hal itu terbukti lewat sejarah masuknya Islam di Indonesia.
Baca Juga:Cak Nun: Jangan Paksa Cewek Berjilbab, Masak Rambut Kelihatan Masuk Neraka
"Secara sosiologis, Islam di Indonesia sangat toleran karena Islam telah menyatu dengan budaya dan masyarakat yang toleran," ungkapnya.
Dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia, Wali Songo menyebarkan agama dengan cara yang humanis dan penuh kedamaian.
Tidak ada sedikitpun paksaan rakyat pribumi diwajibkan memeluk agama Islam. Hal itu menjadi contoh penting bahwa Islam di Indonesia sangat toleran.
"Islam disuruh untuk berdakwah mengajak orang pada kebaikan dan melarang orang berbuat tak baik, ini disebutkan dalam Al-Qur'an," ungkapnya.
Terkait kasus paksaan mengenakan jilbab, Musni Umar menilai dalam aturan tersebut sesungguhnya tak ada sedikitpun paksaan.
Baca Juga:MUI: Tak Masalah Murid Non Muslim Pakai Jilbab Asal Keinginan Sendiri
Penggunaan jilbab di wilayah mayoritas beragama Islam merupakan aturan umum, namun seharusnya ada pengecualian bagi para penganut kepercayaan lain.
"Kalau ikuti aturan itu untuk umum, tak boleh ada diskriminasi, tapi harus ada pengecualian yang berkaitan dengan kepercayaan agama lain," tuturnya.
Siswi Dipaksa Pakai Jilbab
Seorang wali murid salah satu sekolah negeri di Padang mengunggah video saat ia berdebat dengan guru soal peraturan wajib berjilbab. Ia mengaku keberatan dengan kewajiban yang dibebankan pada putrinya untuk berjilbab mematuhi peraturan sekolah.
Akun Facebook Elianu Hia mengunggah video tersebut dan menyebut ia sedang memperjuangkan nasib anaknya terkait kewajiban mengenakan jilbab bagi murid perempuan.
"Lagi di sekolah smk negri * padang,,saya di panggil karna anak saya tidak pakai jilbab,,kita tunggu aja hasil akhirnya,,saya mohon didoakan ya," tulis Elianu.
Dalam video tersebut, Elianu tampak berdebat dengan salah satu guru. Ia menyayangkan peraturan tersebut dan mengaku keberatan jika anaknya harus mengenakan jilbab selama bersekolah.
"Bagaimana rasanya kalau anak Bapak dipaksa ikut aturan yayasan. Kalau yayasan tidak apa, ini kan (sekolah) negeri," demikian ucap Elianu.