Bukan NU dan Muhammadiyah, Abu Janda Bongkar Islam Arogan yang Dia Maksud

Lewat sebuah video klarifikasi, Permadi Arya meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dari cuitannya tentang islam arogan.

Dany Garjito | Aprilo Ade Wismoyo
Sabtu, 30 Januari 2021 | 10:31 WIB
Bukan NU dan Muhammadiyah, Abu Janda Bongkar Islam Arogan yang Dia Maksud
Abu Janda alias Permadi Arya. (YouTube/KajianBerfaedah News)

BeritaHits.id - Abu Janda atau Permadi Arya disorot dan dikecam karena ucapannya yang menyebut Islam agama arogan. Mulai dari tokoh masyarakat, agama, dan pejabat menyampaikan kritik dan kecaman atas pernyataan itu. 

Mendapat protes dan kecaman dari banyak pihak, Abu Janda pun menyampaikan sebuah klarifikasi. Lewat sebuah video yang diunggah di akun Twitter @narkosun, diketahui bahwa Abu Janda menggunakan istilah arogan untuk membalas cuitan Tengku Zul yang menyatakan bahwa minoritas pernah bersikap arogan.

“Izinkan saja jelaskan kesalahpahaman atas tulisan saya di Twitter, komentar saya diviralkan dipotong tanpa melihat konteksnya seolah itu pernyataan mandiri,” Ucap Abu Janda di awal video klarifikasi dikutip Sabtu 30 Januari 2021.

“Jadi karena itulah keluar kata arogan dari tulisan saya, karena jawab tweet Ustaz Tengku Zulkarnain soal minoritas di Indonesia arogan,” jelasnya.

Baca Juga:Kapolri Sambangi PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti: "Tak Perlu Jadi Anggota"

Lebih lanjut, Abu Janda memaparkan beberapa poin klarifikasi. Salah satunya, ia menyebut bahwa istilah Islam arogan yang ia gunakan merujuk pada kelompok Islam tertentu. Dalam penjelasannya, Abu Janda mengaku kritikannya tertuju untuk kelompok Islam yang rajin mengafirkan tradisi budaya lokal nusantara.

“Komentar itu merupakan cara saya sebagai seorang muslim dalam konteks otokritik perihal masalah internal Islam saat ini, makanya saya tulis Islam agama pendatang dari Arab,” ujarnya lagi.

Melengkapi klarifikasinya, Abu Janda menyatakan bahwa kelompok Islam yang ia maksud bukanlah kelompok Islam yang berasal dari Indonesia. Ia menyebut mereka arogan terhadap budaya lokal.

“Yang saya maksud itu adalah Islam transnasional seperti salafi wahabi, yang memang pertama datang dari Arab dan kedua arogan ke budaya lokal, haramkan sedekah laut dan sebagainya,” tuturnya.

Abu Janda menegaskan frasa Islam arogan yang ia gunakan bukan ditujukan untuk NU dan Muhammadiyah. Ia menolak anggapan bahwa frasa Islam Arogan merujuk pada Islam secara keseluruhan atau umum.

Baca Juga:Kapolri Listyo Sigit Kunjungi PP Muhammadiyah

"Jadi bukan Islam nusantara seperti NU dan Muhammadiyah, yang saya maksud ialah Islam pendatang dari Arab yakni Islam Transnasional atau salafi wahabi. Bukan generalisasi semua Islam," ucap Abu Janda.

Di bagian akhir klarifikasinya, Abu Janda memohon maaf pada para tokoh dan ulama atas kegaduhan yang disebabkan dari cuitannya. Ia berharap apa yang disampaikan dapat mengakhiri kesalahpahaman yang terjadi.

“Semoga bisa menjelaskan mohon maaf jika ada kesalahpahaman maklum jempol menulis saat debat panas jadi suka keluar nggak sinkron. Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih). Mohon kyai, gus, ustaz mohon arahannya terus, saya pamit,” kata dia.

Video selengkapnya dapat dilihat di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak