Kritik Keras Penjelasan Abu Janda, Tengku Zul: Cuitan Saya Provokatif?

"(Abu Janda) balas cuitan saya yang memprovokasi dan menuduh minoritas di NKRI arogan terhadap mayoritas (Islam) di NKRI. Di mana provokasinya cuitan saya?" kata Tengku Zul.

Rifan Aditya | Hernawan
Minggu, 31 Januari 2021 | 09:35 WIB
Kritik Keras Penjelasan Abu Janda, Tengku Zul: Cuitan Saya Provokatif?
Tangkapan layar Tengku Zulkarnain. [Instagram/@tengkuzulkarnain.id]

BeritaHits.id - Permadi Arya atau Abu Janda belakangan menuai kecaman dari berbagai pihak karena dituding menyebut Islam agama arogan. Namun, dia baru saja mengeluarkan video klarifikasi soal pernyataan yang sudah dilontarkan.

Abu Janda menyebut kata arogan muncul untuk merespons cuitan Eks Wasekjend MUI Tengku Zulkarnain yang menyinggung minoritas di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Tengku Zul membuat sebuah cuitan yang mengmentari pernyataan Abu Janda. Dia seolah tidak terima dengan klarifikasi pegiat media sosial itu.

Tengku Zul mengkritik keras penjelasan Abu Janda jejaring Twitter miliknya pada Minggu (31/1/2021) sembari menyematkan cuitan lamanya.

Baca Juga:Kerap Bikin Pro Kontra, Pola Provokasi Abu Janda Disebut Mirip Intel

"Beredar di Medsos dan WA penjelasan Abu Janda pada para kyai dan tokoh NU bahwa cuitannya tentang 'Islam Arogan', karena membalas cuitan saya yang memprovokasi dan menuduh minoritas di NKRI 'arogan' terhadap mayoritas (Islam) di NKRI," kata Tengku Zul seperti dikutip Suara.com.

"Di mana provokasinya cuitan saya? Silakan baca..." tandasnya.

Tengku Zul membagikan tangkapan layar foto cuitan yang diklaim menjadi dasar Abu Janda mengeluarkan kata arogan.

Dalam cuitannya itu, Tengku Zul menyinggung soal minoritas dan mayoritas, Apartheid.

"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apartheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana mana negara formal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," ujar Tengku Zul.

Baca Juga:Begini Banser Menyikapi Pelaporan Abu Janda ke Polisi

Cuitan Tengku Zul soal penjelasan Abu Janda (Twitter/ustadtengkuzul).
Cuitan Tengku Zul soal penjelasan Abu Janda (Twitter/ustadtengkuzul).

Abu Janda Bawa Nama Tengku Zul

Sebelumnya, akun Twitter @narkosun membagikan video klarifikasi Abu Janda soal penyataan Islam agama arogan.

“Izinkan saja jelaskan kesalahpahaman atas tulisan saya di Twitter, komentar saya diviralkan dipotong tanpa melihat konteksnya seolah itu pernyataan mandiri,” ujar Abu Janda di awal video klarifikasi.

“Jadi karena itulah keluar kata arogan dari tulisan saya, karena jawab twit Ustaz Tengku Zulkarnain soal minoritas di Indonesia arogan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abu Janda memaparkan beberapa poin klarifikasi. Salah satunya, ia menyebut bahwa istilah Islam arogan yang ia gunakan merujuk pada kelompok Islam tertentu. Dalam penjelasannya, Abu Janda mengaku kritikannya tertuju untuk kelompok Islam yang rajin mengafirkan tradisi budaya lokal nusantara.

“Komentar itu merupakan cara saya sebagai seorang muslim dalam konteks otokritik perihal masalah internal Islam saat ini, makanya saya tulis Islam agama pendatang dari Arab,” ujarnya lagi.

Melengkapi klarifikasinya, Abu Janda menyatakan bahwa kelompok Islam yang ia maksud bukanlah kelompok Islam yang berasal dari Indonesia. Ia menyebut mereka arogan terhadap budaya lokal.

“Yang saya maksud itu adalah Islam transnasional seperti salafi wahabi, yang memang pertama datang dari Arab dan kedua arogan ke budaya lokal, haramkan sedekah laut dan sebagainya,” tuturnya.

Abu Janda menegaskan frasa Islam arogan yang ia gunakan bukan ditujukan untuk NU dan Muhammadiyah. Ia menolak anggapan bahwa frasa Islam Arogan merujuk pada Islam secara keseluruhan atau umum.

"Jadi bukan Islam nusantara seperti NU dan Muhammadiyah, yang saya maksud ialah Islam pendatang dari Arab yakni Islam Transnasional atau salafi wahabi. Bukan generalisasi semua Islam," ucap Abu Janda.

Di bagian akhir klarifikasinya, Abu Janda memohon maaf pada para tokoh dan ulama atas kegaduhan yang disebabkan dari cuitannya. Ia berharap apa yang disampaikan dapat mengakhiri kesalahpahaman yang terjadi.

“Semoga bisa menjelaskan mohon maaf jika ada kesalahpahaman maklum jempol menulis saat debat panas jadi suka keluar nggak sinkron. Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih). Mohon kyai, gus, ustaz mohon arahannya terus, saya pamit,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak