Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Rocky Gerung Prediksi Begini

"Prediksi, saya lihat Moeldoko punya 3-4 magazine isinya peluru diplomasi, pasti akan habis. Partai Demokrat juga punya amunisi untuk menggoreng isu ini," kata Rocky Gerung.

Reza Gunadha | Hernawan
Jum'at, 05 Februari 2021 | 08:57 WIB
Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Rocky Gerung Prediksi Begini
Rocky Gerung (YouTube/Refly Harun)

BeritaHits.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari isu dugaan kudeta terhadap Partai Demokrat oleh sejumlah orang, termasuk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Rocky Gerung memprediksi, polemik isu kudeta partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini akan panjang. Dengan tertawa, Rocky Gerung berkata masih melihat 3-4 magazine yang ada kaitannya dengan Moeldoko.

Hal itu disampaikan oleh Rocky Gerung lewat video berjudul "Kudeta Demokrat, Moeldoko Seret Nama Menko Luhut" yang dibagikan lewat saluran YouTube miliknya, Kamis (4/2/2021).

"Jadi kalau saya perhatikan, semkain Pak Moeldoko muncul di pers, semakin terlihat gerak-geriknya berupaya menenangkan sesuatu yang sedang bergejolak. Terlihat bahwa bahasa tubuh gak tahan karena diedit terus oleh otaknya sehingga jadi kaku," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.

Baca Juga:Moeldoko Sebut Nama Luhut, Rocky Gerung: Jangan Cari Alibi, Nanti Kejebak

"Jadi sebaiknya ada kejujuran dan keterbukaan sehingga gak ada nama yang diseret. Pak Luhut gak bereaksi, Moedoko nanti cari nama lain," sambungnya.

Rocky Gerung soal Moeldoko sebut nama Luhut dalam isu kudeta Partai Demokrat (YouTube/RockyGerungOfficial).
Rocky Gerung soal Moeldoko sebut nama Luhut dalam isu kudeta Partai Demokrat (YouTube/RockyGerungOfficial).

Rocky Gerung memberi saran ke Moeldoko, baiknya mencari pihak ketiga untuk menyelesaikan permasalahan isu kudeta Parai Demokrat ini. Pihak ketiga itu menurutnya harus yang memiliki kapasitas sebagai senior.

Dia melihat, Moeldoko lebih mengerahkan buzzer. Padahal menurut Rocky Gerung itu bukan langkah bijak dan justru semakin membuat tertekan.

"Panggil orang ketiga minta tolong. Banyak yang pingin menyelesaikan soal ini. Kasihan Pak Moel dibela pengamat yang gak tahu. Justru itu jadi beban karena pembela gak tahu psikologi Moeldoko," kata Rocky Gerung.

"Kita ingin buzzer jangan berdiri di belakang Moeldoko untuk membela. Harusnya buzzer menyarankan ke Moeldoko melakukan langkah bijak, jangan denial. Semakin banyak buzzer bodoh membela, Moeldoko semakin tertekan," lanjut dia.

Baca Juga:Orang Kaya Kompleks Panen Cibiran: Gak Ada Garasi, Parkir Mobil Sembarangan

Dalam bincang-bincang dengan Hersubeno Arief itu, Rocky Gerung juga melempar prediksi soal polemik isu kudeta Partai Demokrat ini.

Rocky Gerung menyoroti Partai Demokrat yang diduganya masih punya banyak amunisi untuk menggoreng isu. Dia menyebut adanya kalkulasi panjang.

"Prediksi, saya masih lihat Moeldoko punya 3-4 magazine yang isinya peluru diplomasi, pasti akan habis. Partai Demokrat juga punya banyak amunisi untuk menggoreng isu ini," terangnya.

"Partai Demokrat itu tertib secara organisasi dan mampu mengevaluasi posisinya hari ini. Ini yang gak dipahami analis bodong, ini bukan internal, ada kalkulasi panjang," imbuh Rocky Gerung.

Pengamat politik ini kembali menegaskan bahwa isu kudeta Partai Demokrat ini tidak hanya menyangkut Moeldoko dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Rocky Gerung mengingatkan Moeldoko soal persaingan di dalam istana yang menurutnya tak kalah panas.

"Permainan ini bukan menyangkut Moeldoko dan SBY, ada soal dibelakang itu terkait persaingan di dalam istana yang saling amputasi. Beberapa menteri diam-diam sebetulnya bersyukur. Itu pikiran politik beberapa menteri," tegas Rocky Gerung.

"Saya ingin Moeldoko kembali ke jiwa besar, mengakui sesuatu. Kalau gak bersalah laporin balik ke Bareskrim, daripada ngumpulin buzzer. Terkepung Pak Moeldoko dengan psikologinya sendiri karena menyembunyikan sesuatu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak