BeritaHits.id - Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara tentang kemungkinan yang bisa saja terjadi menjelang kontestasi politik 2024.
Dia menyinggung keberadaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Rocky Gerung menyoroti wacana revisi UU Pemilu yang sudah masuk dalam Prolegnas tahun 2021. Salah satu yang menjadi poin pembahasan yakni terkait normalisasi Pilkada Serentak.
Dalam video berjudul "Dipaksa Parkir Tahun 2022. Anies Bisa Lebih Berbahaya" yang diunggah lewat saluran YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu (6/2/2021), pengamat politik tersebut membahas kemungkinan apabila Anies Baswedan terbentur dengan regulasi.
Baca Juga:Tak Puji SKB 3 Menteri soal Seragam, Sujiwo Tejo Beri Komentar Menohok
"Minggu depan akan ada kecemasan baru, potensi Anies Baswedan dibatalkan dengan regulasi. Selalu ada hal yang disebut faktor-faktor penunjuk arah bahwa negosiasi melihat perkembangan keadaan yang sangat mungkin meloloskan Anies Baswedan ke 2024," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
"Kita melihat itu peluang, tapi ketakutan lebih dahulu menyelimuti peluang. Ini soalnya. Kalau misal UU Pemilu tidak direvisi, bertahanlah Anies dalam posisi yang menggantung. Tapi publik beropini mendahului UU itu. Publik opini menganggap apapun regulasinya, Anies pasti melangkah ke 2024," tambah dia.
Berbicara soal kemungkinan Anies Baswedan tidak lagi menduduki jabatan politik di 2022, Rocky Gerung mengatakan persiapan untuk 2024 bisa jadi akan lebih matang.
Rocky Gerung menyebut Anies Baswedan bisa lebih berbahaya karena pergerakan dia tidak terdeteksi.
"Kalau misal Anies Baswedan nganggur 2 tahun, Tim Anies sudah nyiapkan (untuk 2024). Persiapan itu lebih bahaya, karena tak terdeteksi. Selama 2 tahun Anies tidak punya kemampuan naik panggung. Tapi di belakang panggung lebih berbahaya," terang Rocky Gerung.
"Sialnya kalau Anies di belakang panggung tak terlihat karena panggung disihir, penantang Anies pun akan di bawah panggung karena nanti opini publik masak penantang Anies orang yang sedang disiapkan," imbuhnya.
Baca Juga:Heboh 20 Kucing Mati Terbungkus Plastik di Tepi Jalan, Kondisinya Miris
Kemudian, Rocky Gerung menyinggung Mensos Risma yang namanya pun kerap kali muncul lantaran diduga akan maju di kontestasi politik itu.
"Misal Risma, itu boleh aja, tapi orang harus tahu Ibu Risma itu petugasnya petugas, ditugaskan oleh Pak Jokowi untuk Jakarta. Jokowi ditugaskan Ibu Mega untuk Indonesia, jadi Risma petugasnya petugas, lebih buruk lagi pencitraanya," tegas Rocky Gerung.
"Saya kira Anies Baswedan akan cari panggung lain. Bayangkan kalau Anies gak ada disorot sebagai tokoh politik tapi beredar di FNN jadi narasumber. Tapi Risma ditonton di TV yang memang dimaksudkan membesarkan beliau. Dalam 2 hari Ibu Risma akan menguap karena gak ada pikiran lain," jelasnya menambahkan.
Seolah lebih berpihak kepada Anies Baswedan, Rocky Gerung mengurai sisi baik pria yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu.
Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan memiliki kemampuan mengetahui banyak isu. Tidak hanya itu, menurutnya dia juga bisa menghasilkan pikiran agar namanya terus diingat orang.
"Anies Baswedan punya kemampuan segalam macam isu, bukan gak percaya kemampuan Risma tapi publik bosan dengan kemampuan istana mengucapkan hal yang itu-itu juga," kata Rocky Gerung.
"Orang anggap Anies terus berupaya menghasilkan pikiran agar diingat terus. Itu yang akan jadikan Anies disiapkan panggung oleh mereka yang ingin punya alternatif 2024. Akal-akalan legal ini justru membuat orang mencari jalan lain, orang mendengar pikiran Anies," sambungnya.
Rocky Gerung lantas menyebut Anies Baswedan sudah siap berada di posisi start. Lain halnya dengan Mensos Risma yang menurutnya masih jauh di belakang.
"Anies Baswedan sudah ada di titik start, Risma masih jauh dari situ. Pertandingan 2024 bukan cuma survei, tapi diuji dari setiap ucapan yang datang dari kandidat," tandas Rocky Gerung.