BeritaHits.id - Beredar narasi yang menyebutkan seorang WNI asal Banjar, Kalimantan bernama Ashal Yanti bin Juhri Bakri Al-Banjari menjadi imam di Masjidil Haram.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Twitter @iffahalqadrie.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 2 menit 9 detik menampilkan seorang yang diklaim sebagai WNI telah menjadi imam salat tarawih dan subuh di Masjidil Haram.
Berikut bunyi narasinya:
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Mendikbud Larang Siswi Pakai Jilbab di Sekolah?
"Orang Indonesia asal Banjar Kalimantan Nama Ashal Yanti Bin Juhri Bakri Al-Banjari 21 tahun lolos menjadi Imam Masjidil Harom mulai tahun ini menjadi salah satu Imam solat subuh dan Tarowih."
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Jumat (5/3/2021), klaim yang menyebut WNI jadi imam di Masjidil Haram Makkah adalah klaim yang keliru.
Setelah ditelusuri, WNI yang ada dalam video tersebut bukan menjadi imam di Masjidil Haram, Makkah melainkan ia diundang untuk membaca ayat Al-Qur'an.
Baca Juga:CEK FAKTA: Orang Gila Ngamuk Ingin Jokowi 3 Periode Berhasil Diamankan?
Dikutip dari Kumparan.com, Juru Bocara Duta Besar Indonesia di Saudi Arabia, Muhammad Murrajab mengatakan, klaim WNI menjadi imam di Masjidil Haram adalah hoaks.
"Saya pastikan informasi tersebut adalah hoaks. Melihat video dan mendengar suara yang ada di video sama sekali tidak ada yang mengindikasikan informasi seperti dalam cuitan akun Twitter," kata Murrajab.
Adapun WNI yang ada dalam video tersebut diundang untuk membaca Al-Qur'an dalam kegiatan pembukaan Tahfizhul Qur’an di Kota Mekah yang berlangsung pada 12 Ramadan 1439.
Dalam Video tersebut tampak sejumlah Imam Besar Masjidil Haram, salah satunya Syekh Abdurrahman As-Sudais.
Video dengan narasi serupa juga pernah beredar pada 2018. Kala itu, informasi tersebut telah dibantah oleh Kabiro Humas Kementerian Agama, Mastuki.
"(yang bersangkutan) bukan menjadi imam Masjidil Haram, yang bersangkutan, Ashal bukan imam Masjidil Haram, tapi Imam Masjid Birrul Walidain di Makkah, di Makkah kan banyak masjid," ungkapnya.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut WNI jadi imam di Masjidil Haram adalah klaim yang keliru.
Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konteks yang salah.