BeritaHits.id - Perjuangan seorang kakek berusia 68 tahun yang setiap harinya berjualan mainan anak-anak untuk menyambung hidup, belakangan ini menyentuh hati publik.
Meski sudah memasuki usia senja, kakek bernama Budi itu pantang menyerah karena harus menafkahi anak dan cucunya. Dia tulang punggung keluarga.
Hidup tak selalu mudah, keluarga kakek yang kisahnya dibagikan oleh akun Instagram @rumahyatim ini dikabarkan pernah makan satu piring berempat.
Dikabarkan oleh akun Rumah Yatim, Budi sehari-hari bekerja berjualan mainan dengan sebuah gerobak dorongan di pinggiran jalanan.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Korupsi Saham Miras Pemprov DKI Jakarta?
Seperti tak mengenal kata istirahat, keringat mengucur dari tubuh kakek ini demi bisa makan keesokan harinya.
Bukan tanpa alasan, sehari tidak jualan akan berdampak pada keluarga. Pasalnya, pendapatan sehari-hari kakek penjaja mainan ini kecil. Berkisar antara Rp 15 ribu per hari.
Menurut informasi yang dihimpun, setiap hari, kakek Budi menjual mainan dengan keuntungan berkisar antara Rp 5.500 saja setiap produknya.
Tidak banyak, sehari-hari rata-rata dia hanya bisa menjual empat sampai enam mainan saja meski sudah berjalan mendorong gerobak belasan kilometer, dimulai pukul 9 pagi.
Kehidupannya tidak mudah, dalam foto yang beredar, Budi ditemani oleh bocah laki-laki diduga cucunya.
Baca Juga:Keluarga Besar NTT Demo Protes Ujaran Rasis Anggota DPRD Batam
Dilaporkan bahwa Budi pernah terpaksa menyantap makanan satu piring berempat. Bukan tanpa sebab, hal itu terjadi apabila dagangannya tidak laku.
"Kadang-kadang pernah makanan 1 piring dimakan bareng sama empat orang. Kaena jualan saya gak laku. Alhamdulillah jadi makan seadanya," tulis akun itu mengutip pernyataan sang kakek.
Sebagai informasi, salah satu anak kakek ini dikabarkan berprofesi sebagai tukang parkir dengan penghasilan minim.
Disukai ratusan akun Instagram, kisah Kakek Budi yang berjuang nafkahi keluarga agar bisa makan menuai berbagai komentar dukungan.
Sejumlah warganet mengaku salut terhadap kakek itu karena meski berada pada kondisi ekonomi memburuk, tetapi tetap bersyukur.
"Si bapak masih tetap bersyukur bilang Alhamdulillah meskipun makan cuma segitu. Bapak yang sabar ya semoga Allah mengangkat derajat Bapak di akhirat," doa Tiaagustinee.
"Kakek Budi bisa hidup layak," semangat Hecisunida_.
Untuk melihat potret Kakek Budi tersebut dan juga menyumbang donasi, klik di sini.