BeritaHits.id - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Akhmad Sahal atau kerap disapa Gus Sahal mengomentari sikap PKS yang menyatakan menolak rencana presiden 3 periode.
Menurut Gus Sahal, tidak biasanya PKS bisa sependapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan oleh Gus Sahal melalui akun Twitter miliknya @sahal_as.
Gus Sahal mengunggah foto tangkapan layar pemberitaan sebuah media online yang mewartakan Jokowi menolan usulan presiden 3 periode.
Baca Juga:Pemprov Sulsel Usulkan Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol AP Pettarani
Menurut Jokowi, pengusul presiden 3 periode sama saja ingin menampar wajahnya.
"Tumben PKS partainya pak @hnurwahid setuju dengan Jokowi yang juga menolak jabatan presiden 3 periode," kata Gus Sahal seperti dikutip Suara.com, Sabtu (13/3/2021).
Cuitan tersebut dibuat oleh Gus Sahal untuk merespons cuitan anggota DPR RI fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid atau HNW.
HNW dalam cuitannya di akun @hnurwahid menyatakan sikap menolak rencana jabatan presiden 3 periode.
"PKS tolak wacana jabatan presiden 3 periode," ujar HNW.
Baca Juga:Analis Asing: Walau Tak Tahu, Jokowi Diuntungkan dari Politik Moeldoko
Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, saat ini pemerintah harus melakukan perubahan atas UU Pemilu, bukan malah merubah UUD untuk menambah masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
"Yang diperlukan sekarang perubahan UU Pemilu agar Pemilu lebih demokratis dan berkualitas. Bukan perubahan UUD untuk menambah masa jabatan presiden jadi 3 periode. Apalagi presiden @jokowi juga pernah menolaknya," ungkap HNW.
Isu Presiden 3 Periode
Isu mengenai renvana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi presiden sudah muncul sejak 2019 lalu.
Ketua DPR RI Puan Maharani menilai wacana terkait penambahan masa jabatan presiden harus dikaji.
Ia merencanakan kajian penambahan masa jabatan presiden dilakukan di Komisi II yang membidangi pemerintahan.
"Itu masih wacana tentu harus dikaji kembali secara baik. Jangan sampai kita mundur ke belakang," kata Puan Maharani, Senin (25/11/2019).
Munculnya wacana penambahan masa jabatan presiden berawal dari pernyataan Wakil Ketua MPR Arsul Sani.
Ia menyebut ada partai politik yang mengusulkan masa jabatan presiden dan wakil presiden ditambah menjadi tiga periode. Partai politik yang dimaksud adalah Nasdem.
"Ini ada yang menyampaikan seperti ini (masa jabatan presiden ditambah 3 periode) kalau tidak salah mulai dari anggota DPR dari Fraksi Nasdem tentu kita harus tanyakan kepada yang melayangkan secara jelas apa," kata Arsul Sani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jumat (22/11/2019).