Mardani Ali Sera Bicara soal Faktor Terorisme, Ferdinand: Asal Mangap

"Ini pernyataan yang asal mangap," ujarnya.

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 31 Maret 2021 | 13:15 WIB
Mardani Ali Sera Bicara soal Faktor Terorisme, Ferdinand: Asal Mangap
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. (Dok : DPR)

BeritaHits.id - Politikus Ferdinand Hutahaean memberi tanggapan soal pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tentang radikalisme dan terorisme.

Mardani berpendapat bahwa pintu masuk dari terorisme sejatinya dipicu dari banyak faktor.

Faktor tersebut menurut Mardani berasal dari berbagai macam antara lain seperti ekonomi dan rasa ketidakadilan.

Pandangan Mardani soal radikalisme dan terorisme itu pun kemudian dikomentari oleh Ferdinand Hutahean.

Baca Juga:Bom Gereja Makassar Sama Dengan Peristiwa Surabaya, Tipe Kesukaan ISIS

Dalam cuitan akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Rabu (31/3/2021) dirinya mengaku tak sependapat dengan Mardani Ali Sera.

Ferdinand Hutahaean memberi tanggapan soal pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Twitter/FerdinandHaean3)
Ferdinand Hutahaean memberi tanggapan soal pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Twitter/FerdinandHaean3)

Menurutnya, Mardani Ali Sera asal bicara saat melontarkan pernyataan tersebut. Ferdinand berpendapat bahwa pernyataan Mardani tidak berdasarkan fakta.

Lebih lanjut, menurut Ferdinand, pernyataan tersebut seakan-akan hanya untuk menyalahkan pemerintah.

"Ini juga pernyataan yang asal mangap, bicara tak berdasar fakta dan yang penting ada celah menyalahkan pemerintah," ujarnya, dikutip Beritahits.id.

Kemudian, dirinya pun menantang Mardani agar menunjukkan satu tindak terorisme yang didasari motif ekonomi.

Baca Juga:Soal Terorisme di Jateng, Ganjar: Tidak ada Dampak di Jawa Tengah

"Coba tunjukkan satu saja tindak terorisme yang didasari motif ekonomi," lanjutnya.

Ferdinand mengatakan bahwa menurutnya tindakan terorisme berlatar belakang dari kesesatan memahami kebenaran.

"Terorisme itu jelas latar belakangnya adalah kesesatan memahami kebenaran," pungkasnya.

Pendapat PBNU

Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama KH Said Aqil Siradj berpendapat, apabila bangsa Indonesia ingin menghabiskan jaringan radikalisme dan teroris, maka harus sampai ke benihnya.

Menurut Said Aqil Siradj, benih-benih terorisme itu berasal dari ajaran Wahabi.

Said Aqil mengatakan, inti ajaran Wahabisme bukanlah terorisme, Tapi, dari paham Wahabi itulah muncul bibit-bibit teroris.

Pasalnya, kata Kiai Said, ajaran wahabi memusyrikkan segala hal.

"Kalau sudah Wahabi, ini musyrik, ini musyrik, ini bidah, ini enggak boleh, ini sesat, ini dhalal, ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu step lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh," kata Said Aqil saat membuka webinar Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial, Selasa (30/3/2021).

elain Wahabi, kata dia, ajaran Salafi juga menjadi pintu masuk terorisme. Sebab, Wahabi maupun Salafi sama-sama mengajarkan apa pun yang tidak sama dengan zaman Rasulullah SAW, maka termasuk sesat.

"Walaupun mereka naik mobil sih, bukan naik unta. Tapi apapun yang kita lakukan, kalau tak seperti Rasulullah, katanya bidah. Kalau bidah berarti sesat. Kalau sesat berarti neraka," tuturnya.

"Setiap barang yang baru, yang tidak ada di zaman Rasulullah bidah. Setiap bidah, sesat, bisa masuk neraka. Ajaran seperti ini pintu masuk untuk menjadi terorisme, menghalalkan darah sesama orang."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak