Bela Nadiem, Eko Kuntadhi: Dia dan Kemendikbud Mencoba Melawan Radikalisme

Eko Kuntadhi: Posisi Mendikbud juga strategis buat menebar racun radikalisme di sekolah dan kampus.

Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Rabu, 21 April 2021 | 13:29 WIB
Bela Nadiem, Eko Kuntadhi: Dia dan Kemendikbud Mencoba Melawan Radikalisme
Nadiem Makarim (Instagram/Kemdikbud.RI)

BeritaHits.id - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi baru-baru ini menyampaikan pendapatnya terkait Mendikbud Nadiem Makarim yang sedang diterpa isu reshuffle

Lewat sebuah cuitan yang diunggah Selasa (20/4/2021) Eko menyebut Nadiem sebagai sosok yang dijadikan target untuk dilengserkan dalam agenda reshuffle kabinet. 

Dalam cuitan tersebut, Eko menyebut bahwa Depdikbud memiliki budget yang besar. Ia juga mengatakan bahwa Mendikbud adalah posisi yang strategis untuk menebar racun radikalisme di sekolah maupun di kampus.

Eko lantas membela Nadiem sebagai sosok yang sebenarnya sedang melawan penebaran racun tersebut. Menurutnya. Nadiem sengaja dibenturkan dengan NU agar bisa dilengserkan dari posisi Mendikbud.

Baca Juga:Fakta Baru Penghina Nabi: Nilai Pelajaran Agama Jozeph Tertinggi saat SMA

"Selain budget Depdikbud yang gede banget. Posisi Mendikbud juga strategis buat menebar racun radikalisme di sekolah dan kampus." tulis Eko Kuntadhi dalam cuitannya.

"Nadiem berusaha melawannya. Kini dia ditarget untuk dilengserkan. Caranya dengan membenturkan dengan NU," lanjut Eko.

Cuitan Eko Kuntadhi soal Nadiem Makarim (twitter.com/@eko_kuntadhi)
Cuitan Eko Kuntadhi soal Nadiem Makarim (twitter.com/@eko_kuntadhi)

Sebelumnya, Eko juga telah mengunggah cuitan yang menyebut bahwa Nadiem diserang kadrun. Draft buku sejarah yang belum selesai disebut digunakan oleh pihak tertentu untuk mengadu domba Nadiem dengan PBNU.

"Nadiem diserang Kadrun. Dibenturkannya dengan NU. Pasalnya, hanya draft buku yang belum selesai. Tapi dijadikan rujukan. Bahkan buku itu belum pernah diterbitkan. Wajar sih. Kursi Mendikbud memang empuk. Budgetnya besar. Untung PBNU gak kepancing adudomba norak ini," tulis Eko.

Eko juga menyebut, sebelum dibenturkan dengan NU, Nadiem sudah terlebih dahulu diserang dengan isu penghapusan mata pelajaran tertentu.

Baca Juga:Nekat Buka di Bulan Puasa, Mucikari Pijat Plus-plus Terancam Denda Rp 1 M

"Sebelum dibenturkan dengan NU. Nadiem diserang soal mapel Pancasila dan Bahasa Indonesia. Karena di PP tidak disebutkan dengan tegas. Padahal UU Pendidikan jelas-jelas menerangkan itu pelajaran wajib . Mereka manarget kursi Mendikbud. Agar bisa menernak anak-anak kita jadi Kadrun," tulis Eko.

Lebih lanjut, Eko lewat cuitannya menyebut bahwa usaha pelengseran Nadiem dilakukan dari dua arah, yaitu luar dan dalam. Dengan bocornya draft buku tahun 2017, Eko menuding adanya keterlibatan pihak dalam. 

"Usaha pendongkelan Nadiem dilakukan dari dua arah. Dari dalam dan dari luar. Draft buku yang ditulis 2017, tidak diterbitkan. Kini dijadikan masalah. 2017 Mendikbud bukan Nadiem. Bocornya draft itu menunjukan konspirasi di dalam. Sementara orang sprti HNW berteriak dari luar," lanjut Eko.

Terakhir, Eko memperlihatkan tangkapan layar cuitan Ustaz Tengku Zul yang mempermasalahkan tak dimasukkannya tokoh NU ke dalam kamus sejarah. Hal itu ditangkap Eko sebagai usaha untuk menarget Nadiem.

"Ini bukti kipasan Kadrun yang menarget Nadiem. Sebab Depdikbud sekarang berusaha keras menjadikan sekolah kita bukan jadi peternakan kadal. Tapi jadi lembaga pendidikan yang baik. Kita butuh generasi yang bisa bersaing. Bukan generasi yang pandai mengkafirkan orang," tulis Eko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak