BeritaHits.id - Pakar ekonomi, Emil Salim membuat sebuah puisi yang isinya menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memecat 75 pegawai terbaiknya.
Puisi tersebut dibuat oleh Emil melalui akun Twitter miliknya @emilsalim2010.
Dalam puisi singkat itu, Emil menyindir KPK yang berani memecat anak-anak buah mereka.
Alasan pemecatan tersebut karena KPK khawatir akan mati.
Baca Juga:Firli Disebut Ngotot TWK, Pegawai KPK: Andai Pimpinan Lain Berani Bicara...
"Terang bulan, teranglah dikali. Buaya timbul disangka mati, Jangan percaya mulut resmi KPK, Berani pecat anak, karena takut mati," tulis Emil seperti dikutip Beritahits.id, Rabu (12/5/2021).
Melalui akun Twitter miliknya, Emil kerap kali melontarkan kritik terhadap para pejabat pemerintah yang seolah bungkam atas penonaktifan 75 pegawai lembaga antirasuah.
"Selagi masyarakat ramai mendiskusikan 'keganjilan ujian kebangsaan bagi calon aparatur sipil negara di lingkungan KPK' sangat menarik bahwa tokoh-tokoh pemerintah dan partai politik membungkam diri seakan-akan membenarkan ungkapan: 'berdiam diri bersepakat'?" ungkap Emil.

Novel Baswedan Dinonaktifkan
Novel Baswedan bersama 74 pegawai KPK lainnya telah resmi dinonaktifkan usai tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan.
Baca Juga:Sebanyak 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Pukat UGM: SK itu Cacat Hukum
Penonaktifan Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK itu termaktub dalam Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021, yang diteken Ketua KPK Firli Bahuri tertanggal 7 Mei 2021.
- 1
- 2