Beredar Video Haikal Hassan Imbau Pasien Corona Puasa 18 Jam: Jangan Kasih Makan Itu Virus

"Jangan kasih makan itu virus. Biarkan virus itu mati dengan cara bedrest, tidur total dan puasa 18 jam," kata Haikal Hassan.

Dany Garjito | Ruth Meliana Dwi Indriani
Kamis, 05 Agustus 2021 | 21:20 WIB
Beredar Video Haikal Hassan Imbau Pasien Corona Puasa 18 Jam: Jangan Kasih Makan Itu Virus
Ustaz Haikal Hassan - (Instagram/@haikalhassan_quote)

Benarkah Pasien Covid-19 Boleh Puasa?

INFOGRAFIS: Lakukan 3 Metode Ini Bila Hidung Tersumbat Karena Virus Corona Covid-19
INFOGRAFIS: Lakukan 3 Metode Ini Bila Hidung Tersumbat Karena Virus Corona Covid-19

Kondisi setiap pasien yang terinfeksi virus corona tentunya berbeda-beda. Sejauh ini, ada pasien yang berstatus OTG (orang tanpa gejala), namun ada juga yang merasakan gejala ringan, sedang, sampai berat.

Berbagai kondisi tersebut pasti membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Ada yang cukup menjalani isolasi mandiri di rumah saja, namun ada juga yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Begitu pula dengan puasa bagi pasien Covid-19. Situs kesehatan Alodokter menjelaskan mengenai penderita yang boleh berpuasa atau tidak. Kendati demikian, penjelasan ini mengacu pada situasi saat bulan puasa beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Satgas Klaim Kasus Aktif Covid-19 Mingguan Mulai Turun Dari Puncak Lonjakan

Penderita Covid-19 yang tidak boleh berpuasan adalah pasien dengan gelaja berat. Seperti mengalami demam di atas 38 derajat Celcius dan sesak napas.

Pasien dengan gejala tersebut tidak boleh puasa. Pasalnya, tubuh sangat membutuhkan cairan dalam kondisi tersebut. Jika puasa, maka pasien akan berisiko tinggi mengalami dehidrasi berat yang memperburuk kondisinya.

Selain itu, pasien Covid-19 gejala berat pastinya akan diberi cairan infus sepanjang hari saat menjalani perawatan intensif. Cairan itu disebut sebagian ulama dapat membatalkan puasa.

Alasan lainnya adalah pasien Covid-19 sangat membutuhkan obat dan vitamin. Hal ini juga harus diiringi dengan mengonsumsi makanan bergizi agar daya tahan tubuh kuat.

Sementara pasien Covid-19 yang diizinkan puasa adalah pasien gelaja ringan. Gejala ini seperti batuk dan pilek tanpa demam.

Baca Juga:72 Warga Pedukuhan Bronggang Suruh Terpapar Covid-19, Akses Keluar-Masuk Dibatasi

Alasannya, pasien Covid-19 dengan gejala ringan cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Hal ini membuat ibadah puasa masih tergolong aman. Begitu pula bagi orang tanpa gejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak