Dua Tahun Tak Pulang, Pria ini Jadi Perbincangan di Kampung Gegara Buat Rumah Megah

Viral kisah seorang pria yang dua tahun tak pulang ke kampung halaman.

Reza Gunadha | Aulia Hafisa
Senin, 08 November 2021 | 08:44 WIB
Dua Tahun Tak Pulang, Pria ini Jadi Perbincangan di Kampung Gegara Buat Rumah Megah
Dua Tahun Tak Pulang, Pria ini Jadi Perbincangan di Kampung Gegara Buat Rumah Megah (TikTok)

BeritaHits.id - Viral kisah seorang pria yang dua tahun tak pulang ke kampung halaman. Cerita tersebut dibagikan oleh pemilik akun TikTok Suhasastra_ belum lama ini.

Dalam video singkat yang diunggah, sang pemilik akun menceritakan bahwa dirinya menjadi viral atau menjadi perbincangan di kampungnya. Bukan tanpa alasan, ia sudah lama tak pulang kampung.

Namun saat pulang, ia melakukan hal yang mengejutkan di mata tetangga-tetangganya. Ia membangun rumah untuk orang tuanya.

Tampak video rumahnya yang belum jadi. Rumah tersebut masih dalam tahap pembangunan. Rumah yang belum rampung dibangun itu memiliki dua lantai.

Baca Juga:Dikira Tenggelam di Sungai, Bikin Syok Ketika Sosok Pria Ini Akan Ditolong Warga

Dua Tahun Tak Pulang, Pria ini Jadi Perbincangan di Kampung Gegara Buat Rumah Megah (TikTok)
Dua Tahun Tak Pulang, Pria ini Jadi Perbincangan di Kampung Gegara Buat Rumah Megah (TikTok)

"Viral di kampung karena... dua tahun ngilang pas balik buat rumah ortu!" tulis sang pemilik akun sebagai keterangan unggahan.

Tanggapan warganet

Kini, video tersebut sedikitnya telah disaksikan oleh 1,8 juta pengguna TikTok. Melihat video tersebut, warganet memberikan beragam tanggapan. 

"Diam-diam menghilang, pulang-pulang bikin iri orang," ujar warganet.

"Pasti jadi bahan omongan warga dan tetangga," kata warganet.

Baca Juga:3 Pertanyaan Pranikah yang Harus Didiskusikan Bersama Pasangan agar Rumah Tangga Lancar

"Anak tetangga be like: wah gawat." tutur warganet.

"Tetangga ketar-ketir," celetuk warganet.

"Kamu belum kaya kalau belum dibilang pesugihan sama tetangga," ucap warganet.

Video yang mungkin anda lewatkan:

Tips Keuangan: Cara Efektif Nabung untuk Beli Rumah dalam Jangka Pendek

Anda yang ingin punya rumah, tips yang satu ini menarik dibaca, karena mengetahui cara efektif menabung untuk membeli rumah dalam jangka pendek membuat Anda bisa mewujudkannya tanpa butuh waktu terlalu lama.

Bagi Anda yang memang sudah memiliki tujuan finansial yaitu, membeli rumah dalam waktu dekat atau tiga tahun dari sekarang secara kredit atau angsuran, berikut tips keuangan tentang cara menabung untuk membeli rumah dalam jangka pendek dari Lifepal.co.id.

Ilustrasi membeli rumah bekas. (Shutterstock)
Ilustrasi membeli rumah. (Shutterstock)

Hitung Harga Rumah yang Diinginkan dan Sesuaikan dengan Inflasi

Kapan Anda ingin membeli rumah? Apakah tahun ini, tahun depan, atau beberapa tahun lagi?

Jika Anda berniat membelinya tidak di tahun ini, maka Anda perlu menghitung ulang harga rumah tersebut, karena setiap tahun harga rumah mengalami kenaikan.

Lakukan perhitungan tersebut dengan menyertakan tingkat inflasi. Contohnya, saat ini Anda tertarik dengan rumah yang ditawarkan suatu developer di kawasan Jawa Barat dengan harga Rp 500 juta.

Jika Anda berniat membeli rumah dengan spesifikasi dan lokasi sama seperti di tahun depan, maka besar kemungkinan harga rumah itu sudah naik.

Apabila asumsi kenaikan harga rumah per tahun adalah 8%, maka harga rumah yang Anda buru sudah menjadi Rp 540 juta di tahun depan.

Simpan Dana Anda di Investasi Rendah Risiko

Terlepas dari KPR atau tunai, Anda disarankan untuk tidak menempatkan dana di rekening tabungan. Hal itu disebabkan karena bunga yang ada di rekening tabungan sangatlah kecil, dan ada potongan biaya serta pajak yang dikenakan pada Anda.

Namun mengingat jangka waktu pembelian rumah itu cukup pendek, yaitu di bawah setahun hingga tiga tahun, maka pertimbangkan untuk menyimpan dana di beberapa instrumen investasi ini untuk membeli rumah.

Deposito

Jika jangka waktu membeli rumah adalah setahun atau kurang dari setahun dari sekarang, maka tidak ada salahnya menempatkan dana yang ingin Anda alokasikan untuk uang muka (DP) maupun pembayaran tunai di deposito.

Sebagai sebuah simpanan, deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan menawarkan suku bunga yang jauh lebih tinggi dari tabungan. Hanya saja, investasi ini dikenakan pajak final 20%.

Terhitung sejak 22 September 2020, masih ada bank umum yang menawarkan bunga sebesar 5,50% per tahun. Namun jika imbal hasil itu dirasa kurang, Anda bisa mengajukan deposito di beberapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menawarkan bunga relatif lebih besar ketimbang deposito di bank umum.

Sesuaikanlah waktu jatuh tempo deposito Anda dengan waktu pembayaran DP atau pembelian rumah secara tunai.

Reksa Dana Pasar Uang dan Pendapatan Tetap

Reksa dana pasar uang (RDPU) merupakan reksa dana teraman, lantaran portofolio efek dalam reksa dana adalah instrumen pasar uang. Sementara itu, Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) memiliki portofolio efek yang terdiri dari surat utang seperti obligasi negara atau korporasi, serta beberapa instrumen pasar uang di dalamnya.

RDPU juga bisa menjadi alternatif investasi selain deposito yang bisa membantu Anda mengumpulkan dana, dalam jangka waktu pendek yaitu di bawah setahun hingga dua tahun.

Surat Berharga Negara (SBN)

SBN juga bisa menjadi alternatif investasi untuk membeli rumah, jika Anda berniat melakukan pembelian tiga tahun yang akan datang.

SBN hadir dalam versi konvensional (obligasi) atau syariah (sukuk). Kelebihan dari surat utang ini adalah kupon keuntungannya akan dibayarkan secara berkala, dan dijamin oleh negara.

Salah satu alasan memilih SBN ketimbang surat utang perusahaan swasta adalah karena risikonya yang lebih rendah. Surat utang swasta tentunya memiliki default risk yang lebih tinggi ketimbang SBN.

Sebagian SBN tentu bisa dijual kembali di pasar sekunder pada periode tertentu. Namun demi memaksimalkan keuntungan dan menghindari capital loss, maka ada baiknya untuk memegangnya hingga memasuki jatuh tempo.

Adapun pajak dari SBN adalah sebesar 15% dan bersifat final.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak