
Curhatan dan kisah wanita itu langsung memicu perdebatan warganet. Sebagain warganet menilai uang itu wajar dengan menceritakan pengalaman pribadi mereka.
Sementara warganet lainnya menyebut tagihan untuk membayar Rp 1 juta kepada RT dan RW tidaklah wajar.
"Pernah denger juga dari pak kos, dulu sempat mau pindah KTP ke Yogyakarta. Sama pak kos sih gak papa pakai alamat rumah beliau buat KTP baru, tapi katanya nanti bakal dimintain uang sama RT/RW. Sebelum itu ada warga baru, sekeluarga gitu, dimintain Rp 3 juta. Mungkin keluarga besar kali ya," cerita warganet.
"Kebersihan sama keamanan di perumahan tempat ku tinggal sekitar Rp 600 ribu. Kalau kakak di perumahan elit wajar kali ya segituan," komentar warganet.
Baca Juga:Doddy Sudarajat Cari Sepeda Brompton Vanessa Angel, Mau Dibeli
"Bukannya setiap kelurahan desa gitu sudah ada dana dari pemerintah ya? Kok ada uang gini lagi buat warga baru?" tanya warganet.
"Temen gue yang asli Jogja juga dimintain duit segitu kok, pindah beda kabupaten. Dan masih wajar. Biasanya juga buat tanah makam, soalnya setiap kampung punya tanah makam dan prioritas buat warga lokal, jadi kalau pendatang ada biayanya. Ini pas gue ngontrak dikasih tahu," beber warganet.
"Ya bayar aja minta kwitansinya dan jangan lupa tiap bulan minta laporan keuangan RT. Dijamin langsung dimusuhin," saran warganet.
"Mau dilihat dari sudut pandang manapun tetep aneh. Kalau rumah yang dibeli itu ada di perumahan: jalan yang ngebangunkan developer perumahannya. Kalau rumah yang dibeli itu ada di desa: jalan yang ngebangun kan pemerintah desa setempat," kritik warganet.
Video yang mungkin Anda lewatkan:
Baca Juga:Viral Video Nenek Datang Dikira Minta-minta, Padahal Jual Ini, Kisahnya Bikin Mewek