Tabungan Kena Skimming Uang Rp 38 Juta Tersisa Rp 95 Ribu, Pihak Bank: Tunggu 20 Hari

Kejadian skimming terulang lagi, kini terjadi pada nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Reza Gunadha | Fita Nofiana
Selasa, 30 November 2021 | 07:51 WIB
Tabungan Kena Skimming Uang Rp 38 Juta Tersisa Rp 95 Ribu, Pihak Bank: Tunggu 20 Hari
Ilustrasi atm (freepik.com/dragana-gordic)

BeritaHits.id - Skimming ATM terjadi kembali, kali ini dirasakan oleh seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hal ini dialami oleh pemilik akun Facebook Marsen Sinaga.

"Saya kaget bercampur bingung saaat tiba-tiba pada kamis, 24 November sekitar pukul 14.30, saldo rekening BRI saya tinggal Rp. 95.000," tulis Marsen.

Tabungan sebelumnya senilai Rp. 38.495.000

"Saya segera melapor ke CS (Customer Service) di kantor cabang Prawirotaman [Yogyakarta], Saya meminta petugas CS untuk mencetak laporan transaksi atas rekening saya," tambahnya.

Baca Juga:Sifat Pria yang Harus Dihindari Jika Ingin Cari Suami dan Berita Lifestyle Lainnya

Pada laporan transaksi, Marsen menemukan adanya mutasi di rekening sebesar Rp 38. 400.000. Ia kemudian menyatakan pada CS bahwa tak pernah melakukan transaksi tersbeut.

"Pada tanggal dan jam tersebut saya sedang ada kegiatan pelatihan di dalam ruang pertemuan. Untuk hal ini, saya bisa menghadirkan saksi-saksi yang ada bersama dengan saya di ruangan tersebut," tulis Marsen.

"Kartu ATM saya juga ada di dalam dompet saya, tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun," imbuhnya.

Lewat penelusuran pihak bank, diperoleh informasi bahwa rekening tujuan mutasi sebesar Rp 38,4 juta itu adalah ke nomoer atas nama Surya Zidan.

Skimming ATM (twitter.com/fahrisalam)
Skimming ATM (twitter.com/fahrisalam)

"Saya meminta petugas CS untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap transaksi mutasi tersebut untuk mengetahui di mana lokasi ATM tempat transaksi dilakukan jika itu via ATM, tapi petugas mengaku tidak bisa melakukannya," tulis Marsen.

Baca Juga:Viral Pria Mengeluh Kebun Jagung Rusak, Diduga Ulah Orang Ngetrail

Pada hari yang sama ia menghubungi call center 14017 dan menceritakan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa sudah memasukkan laporan, namun CS mengatakan bahwa laporan sebelumnya salah sehingga Marsen diberi nomor laporan baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak