Tak hanya itu, masyarakat pun turut bertemu dokter. Mereka turut memeriksakan anak atau diri mereka sendiri ke dokter.
Masyarakat Baduy Dalam merasa kondisi kesehatan mereka menjadi terbantu berkat kehadiran tim medis tersebut. Mereka lantas membayar dengan hasil kebun para penduduk.
"Ketika kami akan pulang, Pak Jaro, Ayah Mursid dan Panggiwa Kemik memberikan pisang tanduk, gula aren dan tentunya durian," kata M. Arif.
Kejadian ini termasuk salah satu hal yang baru. Pasalnya, masyarakat Baduy Dalam yang terbilang tertutup itu mau melaksanakan tindakan operasi bagi warganya.
Baca Juga:Lagi! Ulah Pengendara yang Merokok di Jalan Telan Korban, Warganet Dibuat Geram
"Inilah sejarah baru dimana dokter spesialis bedah tulang datang ke Baduy dan melakukan operasi bagi warga Baduy Dalam," ungkap Arif.
Kejadian menarik dan langka ini tentu membuat hati siapapun menjadi hangat. M. Arif merasa tersentuh dengan tindakan mulia para dokter membantu masyarakat Baduy Dalam dan mau dibayar memakai hasil bumi.
"Terimakasih Pak Dokter Omat R Hasbullah dan tim yang sudah mau datang ke Baduy. Semoga Allah membalas segala amal kebaikannya dengan yang lebih baik. Aamiin," tutup Arif dalam tulisannya.
Komentar Warganet
Aksi heroik dokter yang rela berjalan kaki lebih dari 30 menit dan mau dibayar oleh hasil bumi ini mendapatkan sorotan dari warganet.
Baca Juga:Mengharukan! Kisah Murid Belikan Mobil Gurunya sebagai Tanda Balas Jasa
Cuitan yang telah menerima lebih dari 4,300 likes tersebut banjir oleh komentar.
"Alhamdulillah makasih dokter. Baru mau nanya, kan di Baduy Dalam enggak boleh ada kamera, ternyata operasinya di perbatasan setempat yah. Jadi kangen Baduy Dalam deh, enggak ada gadget, enggak ada listrik, bener-bener nenangin diri adem semalaman paginya seger mandi di kali gak pake sabun," tulis @_cing.
"Saya lihat kemarin dr.Omat upload di Facebooknya, keluarga pasien bayarnya dari hasil kebun, terharu bgt bacanya," komentar akun @EuisIK07.
"Ini luar biasa tim medisnya buat ruangan negative pressure," ungkap @karyawanblank.
Seorang warganet pun ikut membagikan kisahnya saat melakukan pengabdian di wilayah Papua.
"Jadi ingat waktu mengabdi di Boven Digoel, Papua. Habis berobat pasti siang atau sore dibawain ikan, sayur kangkung, udang, daging rusa, kasuari, sampai daging babi," tulis @rio_aruan.